Bisnis.com, MEDAN - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov Sumut, PT Dhirga Surya Sumatera Utara, akan mengembangkan usahanya untuk penjualan beras.
Direktur Utama Dhirga Surya Isfan Fachrudin mengatakan rencana bisnis itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup petani, salah satunya dengan cara memutus rantai tengkulak.
Perseroan akan membeli gabah langsung dari petani dan menjaga harga dasar gabah kering panen (GKP) petani yang layak atau minimal Rp4.500 per kg. Pada tahap awal, perseroan akan menyasar pasar ASN. Pihaknya akan menyediakan kebutuhan beras bagi 29.289 ASN atau sekitar 900 ton.
"Dari beberapa kali pertemuan dan diskusi yang difasilitasi oleh Dinas PMD, beberapa Bumdes di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Langkat menyatakan kesediaan untuk kerja sama," paparnya dalam keterangan resmi, Kamis (18/6/2020).
Wakil Gubernur Sumatra Utara Musa Rajekshah meminta perseroan dapat memprioritaskan nasib petani. Di samping itu, usaha tersebut juga dapat membawa keuntungan yang berkontribusi pada PAD. Selain melibatkan Bumdes, perseroan juga perlu melibatkan koperasi di desa-desa.
"Usaha ini juga harus mampu membantu memperbaiki nasib para petani, menghasilkan beras berkualitas dengan harga terjangkau dan tentunya membawa keuntungan hasil penjualan yang berkontribusi pada PAD kita," pesannya.
Baca Juga
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatra Utara Nomor 6 Tahun 2014, PT Dhirga Surya bergerak di bidang usaha-usaha perhotelan dan kegiatan lainnya seperti sarana pelayanan kesehatan komersial, pendidikan dan pelatihan, biro perjalanan dan transportasi wisata, MICE. Pada 2019, Dhirga Surya menyetor dividen ke Pemprov Sumut sebesar Rp145 juta.