Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara mulai menyiapkan stimulus ekonomi bagi sektor UMKM untuk mengatasi dampak Covid-19, setelah program bantuan sosial selesai dilaksanakan.
Sekretaris Bappeda Provinsi Sumatra Utara Yosi Sukmono mengatakan sejauh ini belum ada pembahasan mengenai rencana penyaluran bansos tahap kedua. Adapun, pada tahap pertama, penyaluran bansos telah menyasar 1,32 juta kepala keluarga dengan nilai bantuan Rp225.000 setiap KK.
Yosi mengatakan stimulus ekonomi bagi UMKM akan menjadi fokus pemprov berikutnya dalam penanganan dampak Covid-19. Selain menyasar UMKM, stimulus ekonomi akan disalurkan melalui Toko Tani maupun program pasar murah.
"Yang kita harapkan bantuan sosial sudah lebih merata dan teratur. Selanjutnya ke stimulus ekonomi untuk UMKM," katanya dikutip Selasa (9/6/2020).
Sebagai informasi, pemprov mengalokasikan anggaran untuk stimulus ekonomi sebesar Rp10 miliar atau 1,9% dari hasil refocusing anggaran tahap pertama di APBD 2020 sebesar Rp502,1 miliar. Hingga akhir Mei 2020, realisasi anggaran stimulus ekonomi mencapai Rp2,75 miliar.
Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemprov Sumatra Utara, Ridha Haikal Amal mengatakan pihaknya tengah merancang program stimulus ekonomi bagi UMKM yang terdampak Covid-19. Program stimulus ekonomi yang dimaksud dapat berupa pendampingan terhadap UMKM, program alih usaha, bantuan alat kerja, maupun fasilitasi UMKM untuk restrukturisasi kreditnya kepada perbankan.
Baca Juga
"Kami masih mencari terapi bagi UMKM yang diizinkan pemprov. Saat ini masih merancang dan belum final," katanya dihubungi Bisnis, Selasa (9/6/2020).
Namun, Ridha belum dapat menjelaskan berapa kebutuhan anggaran stimulus ekonomi pada tahap II. Pihaknya berharap anggaran stimulus ekonomi dapat lebih besar agar dapat menjangkau lebih banyak pelaku UMKM.
"Tahap pertama, persentasenya [anggaran stimulus ekonomi] hanya 2% dari realokasi," imbuhnya.
Data Dinas Koperasi dan UKM Sumatra Utara mencatat, saat ini terdapat 960.000 usaha kecil dan menengah, serta 11.000 koperasi di Sumatra Utara. Dari jumlah itu, sebanyak 672.000 UKM dan 7.700 koperasi mulai terdampak pandemi Covid-19.