Bisnis.com, PEKANBARU - Provinsi Riau mencatat realisasi investasi sudah mencapai 50% dari target yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKMP) senilai Rp12,8 triliun pada kuartal I/2020. Adapun BKPM menetapkan target investasi untuk Riau senilai Rp24 triliun pada 2020.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi Riau pada periode Januari-Maret 2020 tercatat senilai US$347,5 juta atau sekitar Rp5 triliun (kurs Rp14.400 per dolar AS) dengan 240 proyek.
Realisasi tersebut melesat dibandingkan PMA senilai US$94,1 juta dengan 184 proyek pada kuartal I/2019.
Sebaliknya, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada kuartal pertama tahun ini di Riau justru menyusut 5,72% menjadi Rp7,74 triliun dibandingkan kuartal I/2019 senilai Rp8,21 triliun.
Secara total, Provinsi Riau mencetak nilai investasi sekitar Rp12 triliun lebih selama periode tiga bulan pertama 2020.
Syamsuar, Gubernur Riau, mengatakan bahwa fluktuasi inestasi PMA dan PMDN masih menjadi tantangan dan kesempatan bagi pemerintahannya.
Dirinya pun bernafas lega mengingat Riau telah mencapai hampir 50% dari target realisasi investasi yang ditetapkan oleh BKPM. Selain itu, provinsi dengan julukan Bumi Lancang Kuning ini juga masuk ke dalam 5 besar daerah dengan perolehan investasi tertinggi secara nasional dan bahkan berada di peringkat pertama di wilayah Sumatera.
“Progress Riau dari PMA dan PMDN sudah mencapai Rp12 triliun lebih saat ini. Target nasional BKPM kepada Riau telah dibebankan Rp24 triliun [pada 2020],” kata Syamsuar, Rabu (22/4/2020).
Sekretaris Daerah Provinsi Riau Yan Prana Jaya menyampaikan bahwa Provinsi Riau termasuk dalam 5 besar provinsi di Indonesia yang memiliki realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tertinggi bersama DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
"Riau satu-satunya dari Sumatera," kata Yan.
Adapun proyek strategis dari PT Hutama Karya dan PT Medco Power Indonesia lewat anak usaha PT Medco Ratch Power Riau disebut Yan merupakan kontributor terbesar dalam realsasi investasi tersebut.
PT Hutama Karya membangun jalan tol Pekanbaru—Dumai sepanjang 131 kilometer dan direncanakan untuk beroperasi secara fungsional sebelum Lebaran 2020.
Sementara PT Medco Power Indonesia lewat anak usaha, PT Medco Ratch Power Riau melakukan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) berkapasitas 275 MW di Riau.
Adapun, MRPR merupakan konsorsium dengan kepemilikan Medco Power sebesar 51% dengan perusahaan listrik Thailand, Ratchaburi Electricity Generating Holding PCL (Ratch) sebesar 49%. Pembangunan telah dimulai sejak kuartal III/2018 dengan target beroperasi pada Mei 2021.
PLTGU Riau diharapkan dapat menambah pasokan listrik ke dalam jaringan Sumatra. Selain itu, diharapkan dapat memenuhi target peningkatan elektrifikasi di wilayah Riau.
Yan berharap realisasi investasi di Riau bisa tetap terjaga meski daerah ini tak dapat mengelak dari penyebaran virus Covid-19. Dirinya menilai bahwa kenaikan investasi di suatu daerah harus didukung oleh 3 faktor yaitu infrastruktur yang bagus, tenaga kerja yang tersedia dan murah, serta bahan baku yang mudah didapatkan.