Bisnis.com, PEKANBARU—Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau memastikan penyebaran wabah penyakit akibat virus corona (COVID-19) akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Bumi Lancang Kuning.
Deputi Direktur BI Perwakilan Riau Teguh Setiadi menyampaikan bahwa pihaknya masih menghitung seberapa besar dampak penyebaran COVID-19 tersebut. Apalagi Kota Pekanbaru sebagai ibukota provinsi akan segera memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Pandemi Corona dipastikan akan menyebabkan koreksi perkiraan pertumbuhan ekonomi Riau. Kami masih mendalami seberapa besar koreksi pertumbuhan yang terjadi,” kata Teguh, Senin (13/4/2020).
Laporan Perekonomian Provinsi Riau Februari 2020 yang diterbitkan pada 9 April 2020 menunjukkan bahwa kontraksi pertumbuhan ekonomi Riau baru akan terjadi pada kuartal II/2020.
Adapun pada kuartal I/2020, perekonomian Riau diperkirakan tumbuh positif pada kisaran 2,70%—3,10% secara year-on-year.
“Peningkatan dari sisi penggunaan diperkirakan bersumber dari konsumsi rumah tangga dan net ekspor,” tulis BI dalam laporan tersebut.
Baca Juga
Peningkatan ekspor, dinilai BI, ditopang oleh meningkatnya permintaan ekspor minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) dan shifting permintaan pulp dan paper dari China ke Indonesia.
Hal itu terjadi seiring dengan terbatasnya persediaan barang konsumer berbasis kelapa sawit dan terganggunya produksi sejumlah pabrik pulp dan paper di China akibat merebaknya COVID-19.
Secara keseluruhan BI masih mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi RIau pada 2020 pada kisaran 2,70%—3,10% pada tahun ini dengan kecenderungan meningkat dari produk domestik regional bruto (PDRB) pada 2019 sebesar 2,84%.