Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tidak Berlakukan PSBB, Ini Cara Riau Lawan Corona

Gubernur Riau Syamsuar menegaskan bahwa saat ini pihaknya belum akan mengusulkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Gubernur Riau Syamsuar saat menjawab pertanyaan wartawan setelah mencanangkan Sensus Penduduk 2020 di Balai Serindit, Pekanbaru, Senin (17/2/2020)./Bisnis-Dwi Nicken Tari
Gubernur Riau Syamsuar saat menjawab pertanyaan wartawan setelah mencanangkan Sensus Penduduk 2020 di Balai Serindit, Pekanbaru, Senin (17/2/2020)./Bisnis-Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, PEKANBARU — Pemerintah Provinsi Riau mengajak pemerintah di tingkat kabupaten dan kota untuk segera membentuk desa atau kelurahan siaga Covid-19.

Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan kehadiran desa siaga Covid-19 ini akan memudahkan tim gugus tugas untuk mempercepat penanganan virus awalnya berasal dari Wuhan, China ini.

“[Dengan desa siaga Covid-19] semua pergerakan masyarakatnya bisa langsung dipantau oleh RT/RW setempat," katanya, seperti dikutip dari Laman Resmi Pemprov Riau, Kamis (9/4/2020).

Dia menambahkan bahwa masyarakat di sekitar desa siaga itu pun nantinya dapat langsung mengetahui siapa saja yang keluar-masuk dari desanya. Dengan demikian, tim gugus tugas pun bisa melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap para pendatang tersebut.

Apabila, ditemukan gejala Covid-19 seperti suhu badan yang tinggi dari pendatang, maka tim kesehatan terdekat bakal langsung dikerahkan untuk melakukan penanganan terhadap pendatang tersebut.

Syamsuar menegaskan bahwa saat ini pihaknya belum akan mengusulkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pasalnya, bupati dan wali kota se-Riau belum satu suara mengenai hal tersebut mengingat kesiapan di daerah masing-masing.

Adapun, dalam pelaksanaan PSBB tersebut pemerintah harus menyiapkan logistik setidaknya untuk periode 3 bulan. Untuk saat ini, para pemimpin daerah di Riau masih menghitung kembali anggaran yang dapat digunakan apabila PSBB harus diberlakukan.

Selain itu, perkembangan Covid-19 di Riau disebut Syamsuar juga tidak semasif yang terjadi di daerah-daerah zona merah.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau per 7 April 2020 pukul 21.00 terdapat 27.090 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan 19.098 orang masih dalam pemantauan.

Banyaknya OPD ini disebut berasal juga dari TKI yang baru pulang dari Malaysia maupun warga Riau yang baru kembali dari Jakarta dan daerah lain yang telah terjangkiti.

Selanjutnya PDP berjumlah total 186 orang dengan 98 orang masih dirawat, 81 orang telah dinyatakan sehat dan dipulangkan, dan 7 orang meninggal.

Adapun, pasien dengan positif Covid-19 sebanyak 12 orang dengan 11 orang masih dirawat dan 1 orang telah sembuh dan diperbolehkan pulang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper