Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Januari-Februari 2020, BEI Catat Investor Baru 1.668 SID di Sumut

Bursa Efek Indonesia mencatat penambahan investor baru di Sumatra Utara sepanjang Januari-Februari 2020 sebanyak 1.668 SID (Single Investor Identification).
Pengunjung berada di sekitar grafik pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung berada di sekitar grafik pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, MEDAN - Bursa Efek Indonesia mencatat penambahan investor baru di Sumatra Utara sepanjang Januari-Februari 2020 sebanyak 1.668 SID (Single Investor Identification).

Kepala Perwakilan BEI Sumut Muhammad Pintor Nasution menyampaikan jumlah investor saham di Sumatra Utara mencapai 51.691 SID per 29 Februari 2020 dengan total transaksi Rp3,01 triliun dan frekuensi 490.750 kali.

Jika dibandingkan dengan jumlah SID per 31 Desember 2019 sebanyak 50.023 SID, maka ada penambahan investor baru sebanyak 1.668 SID dari Januari-Februari 2020.

Penambahan investor baru sepanjang dua bulan pertama tahun ini, cenderung melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Januari-Februari 2019, jumlah investor baru tercatat sebanyak 2.074 SID.

Lebih lanjut, Pintor mengatakan pihaknya harus menunda kegiatan Sekolah Pasar Modal yang sedianya diselenggarakan dalam 14 hari ke depan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Kami juga lakukan work from home mulai senin depan," katanya pada Jumat (20/3/2020).

Terkait pasar modal yang tengah mendapat tekanan akibat virus corona, Pintor mengatakan kondisi tersebut cukup memengaruhi minat perusahaan di Sumatra Utara untuk melantai di Bursa. Hal ini tercermin dari sosialisasi Go Public ke perusahaan yang agak lesu. 

Belum lagi, penyebaran Covid-19 membuat kegiatan sosialisasi mengenai Go Public kepada perusahaan-perusahaan di Sumut harus ditunda. 

"Karena isu ini [Covid-19] mereka [perusahaaan] berpikir ulang [untuk IPO]," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper