Bisnis.com, BATAM - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid mengatakan, mahalnya ongkos kontainer dari pelabuhan Batu Ampar sudah bertahun tahun dikeluhkan oleh pelaku usaha di Batam.
Dimana perbandingan ongkos kontainer dari Batam ke Singapura itu dua kali lebih mahal dibanding ongkos kontainer dari pelabuhan Tanjung Priok ke Singapura.
Rafki menjelaskan, kondisi ini terjadi karena peralatan handling kontainer yang dipakai pelabuhan Batu Ampar masih manual. Hanya mampu memproses sekitar lima kontainer saja setiap jamnya.
Kondisi ini berbeda jauh jika dibandingkan dengan penggunaan Harbour Mobile Crane (HMC) yang sudah bisa mengangkat sekitar 45 box kontainer setiap jamnya.
"Ini menunjukkan kalau handling kontainer di Pelabuhan Batu Ampar itu tidak efisien. Akibatnya biayanya menjadi mahal dan harus ditanggung oleh user," kata Rafki di Batam, Senin (17/2/2020).
Selain itu, penyebab mahalnya ongkos kontainer di Batam adalah karena kontainer kosong tidak langsung disimpan di Batam, tapi di Singapura. Akibatnya muncul biaya angkut kontainer kosong dari Singapura untuk diisi di Batam lalu diangkut lagi ke Singapura. Sehingga muncul dua kali biaya transportasi kontainer.
Kontainer dari Batam juga tidak langsung bisa dibongkar di pelabuhan PSA di Singapura. Melainkan harus lewat pelabuhan Jurong dulu baru ke PSA. Sehingga muncul dua kali biaya bongkar muat ditambah perjalanan darat dari Jurong ke PSA.
Rafki melanjutkan, skala ekonomis pelabuhan Batu Ampar juga masih terbilang rendah, sebab kapal-kapal yang bersandar hanya ukuran relatif kecil. Maka perlu pendalaman alur laut agar kapal besar bisa standar sehingga skala ekonomis di sana bisa ditingkatkan.
Baca Juga
Kondisi ini, membuat Apindo menyambut antusias upaya Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Pelindo II bersama konsorsiumnya yang akan melakukan pengembangan dan modernisasi pelabuhan ini.
Pihaknya berharap dengan pembangunan ini, ongkos kontainer dari Batam bisa segera turun, bahkan kalau bisa menyentuh angka 50 persen dari harga sekarang.
Ia mengimbau kepada semua pihak untuk tidak menghalang halangi langkah modernisasi pelabuhan Batu Ampar ini. Karena manfaatnya tentunya untuk semua stakeholder yang ada di Batam.
"Kita mengapresiasi langkah-langkah modernisasi yang dilakukan oleh BP Batam saat ini. Apakah itu menggandeng Pelindo II ataupun langkah lain.
"Kita akan dukung karena semuanya nanti berkaitan dengan investasi. Jadi daya saing produk dari Batam meningkat akibat murahnya ongkos kontainer ini, maka investasi baru akan mengalir masuk," kata Rafki lagi.(K41)