Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Corona Merebak, MARK Antisipasi Kenaikan Permintaan Cetakan Sarung Tangan

Mark Dynamics merupakan produsen cetakan sarung tangan yang berbasis di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Produk PT Mark Dynamics Indonesia Tbk./markdynamicsindo.com
Produk PT Mark Dynamics Indonesia Tbk./markdynamicsindo.com

Bisnis.com, MEDAN - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. akan memaksimalkan utilisasi pabrik sebagai antisipasi kenaikan permintaan cetakan sarung tangan karet akibat mewabahnya virus corona di China.

Sebagai informasi, Mark Dynamics merupakan produsen cetakan sarung tangan yang berbasis di Deli Serdang, Sumatra Utara.

Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) Ridwan Goh menyampaikan, salah satu produsen sarung tangan di Malaysia bakal mempercepat ekspansinya dari rencana semula di kuartal II/2020, seiring dengan kenaikan permintaan volume sarung tangan akibat mewabahnya virus corona di China. Hal ini akan berimbas terhadap permintaan cetakan sarung tangan karet perseroan.

“Meningkatnya permintaan sarung tangan sudah di-sounding oleh customer kami di Malaysia. Mereka meminta persiapan kita, karena bakal ada peningkatan permintaan volume dibandingkan dengan sebelum ada virus corona,” katanya kepada Bisnis pada Senin (27/1/2020).

Untuk itu, Mark Dynamics mulai melakukan persiapan guna mengantisipasi kenaikan permintaan cetakan sarung tangan. Perseroan telah mengoperasikan dua pabrik yang beroperasi di Tanjung Morawa, yakni pabrik utama di Kawasan Industri Medan Star dan pabrik baru di Desa Dalu Sepuluh A yang mulai beroperasi pada Agustus 2019 .

Ridwan mengatakan perseroan bersiap melakukan terobosan guna meningkatkan produktivitas pabrik baru. Kapasitas produksi akan ditingkatkan menjadi 140.000 pcs per bulan mulai Februari, dari semula 100.000 pcs per bulan.

Dia memperkirakan produksi cetakan sarung tangan bakal lebih besar mulai kuartal II/2020, seiring dengan permintaan dari customer yang meningkat. Guna memenuhi permintaan, perseroan bakal memaksimalkan utilisasi pabrik dari saat ini rata-rata 95 persen menjadi sekitar 96 persen-97 persen.

“Utilisasi kami sudah maksimum dan kami akan buat lebih maksimum. Dari utilisasi saat ini sebelum wabah sebesar 95 persen, kami akan tingkatkan ke 96 persen-97 persen,” imbuhnya.

Kenaikan permintaan cetakan sarung tangan ini otomatis akan mendorong kinerja perseroan lebih positif. Ridwan memperkirakan kinerja perseroan yang bertumbuh bakal tercermin pada semester I/2020.

Pada 2020, perseroan memasang target penjualan sekitar Rp420 miliar dan laba Rp103 miliar pada tahun ini.

Pada kuartal III/2019, perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp65,49 miliar atau meningkat 11,32 persen secara tahunan, seiring dengan peningkatan penjualan sebesar 11,13 persen secara tahunan menjadi Rp267,21 miliar. Sekitar 90 persen pendapatan MARK berasal dari ekspor Malaysia sebesar 65 persen, Thailand 15 persen, dan sisanya ke China dan Vietnam.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper