Bisnis.com, MEDAN - Penyaluran gas 3 kg bersubsidi di Sumut selama Januari 2020 hingga tanggal 20 sudah naik 6,15 persen dibanding periode sama 2019 atau menjadi 6,43 juta tabung.
"Periode sama 2019, penyaluran masih 6,43 juta tabung. Ada peningkatan permintaan di pasar," ujar Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, M Roby Hervindo di Medan, Rabu (22/1/2020).
Menurut dia, menghadapi momen tahun baru Imlek, Pertamina MOR I menyiapkan penambahan fakultatif elpiji 3 kg sebanyak 421.000 tabung yang disebar sesuai kebutuhan.
"Pertamina mengimbau agar masyarakat membeli elpiji 3 kg di pangkalan resmi Pertamina, sesuai HET (harga eceran tertinggi)," katanya.
Pertamina juga mengingatkan agar masyarakat membeli sesuai kebutuhan karena pasokan mencukupi.
"Jika ada pangkalan yang terindikasi melanggar ketentuan dengan menaikkan harga jual, maka konsumen diminta melaporkan ke Pertamina," ujarnya.
Baca Juga
Dia juga mengingatkan agar penggunaan elpiji sesuai peruntukan.
Masyarakat mampu, pengusaha hotel, restoran, komersial dan industri harus menggunakan elpiji non subsidi yaitu Bright Gas 5.5 kg, Bright Gas 12 kg, elpiji 12 kg dan elpiji 50 kg.
Roby menjelaskan, berdasarkan pantauan Pertamina dan laporan warga, harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer memang bergerak naik. Padahal secara distribusi dan stok, elpiji itu mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Kami menegaskan bahwa harga elpiji 3 kg di wilayah Sumut tidak berubah. Tetap sesuai HET yang ditetapkan oleh pemerintah daerah," katanya.
Untuk Medan dan Deliserdang, misalnya, harga elipiji 3 kg di pangkalan elpiji Pertamina sebesar Rp16.000 per tabung,
"Pertamina menduga kenaikan harga elpijji 3 kg disebabkan kepanikan sebagian warga akibat pemberitaan akan dicabutnya subsidi elpiji 3 kg sehingga mereka membeli elpiji melebihi kebutuhan normal," katanya
Situasi ini dimanfaatkan pedagang eceran dengan menaikkan harga elpiji 3 kg.
Sejumlah konsumen di Medan dan Deliserdang mengeluhkan kenaikan harga elpiji 3 kg sejak pekan lalu menjadi sekitar Rp35.000 dari sebelumnya paling mahal Rp20.000 per tabung.