Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Sumut 2020 Ditarget Terkendali di Rentang Sasaran

Inflasi Sumatra Utara pada 2020 diproyeksikan terkendali di kisaran sasaran 3%±1 year-on-year (yoy). Kendati begitu, kecukupan pasokan dan keterjangkauan harga pangan strategis terutama cabai merah perlu terus diperhatikan.
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, MEDAN - Inflasi Sumatra Utara pada 2020 diproyeksikan terkendali di kisaran sasaran 3%±1 year-on-year (yoy). Kendati begitu, kecukupan pasokan dan keterjangkauan harga pangan strategis terutama cabai merah perlu terus diperhatikan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara Wiwiek Sisto Widayat menjelaskan yang masih menjadi pekerjaan rumah ke depan adalah mengumpulkan data produksi, distribusi, dan konsumsi bahan pangan strategis yang akurat. “Sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat,” kata Wiwiek dikutip Minggu (8/12/2019).

Meski inflasi Sumut pada 2019 meningkat, menurut Wiwiek hal itu masih dalam rentang target. Adapun tekanan inflasi Sumut sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga bahan makanan terutama cabai merah yang menyumbang tekanan inflasi hingga 1,96 persen pada November (year to date).

Sumut bisa dikatakan menjadi sentra produksi, namun faktor distribusi dan harga relatif seringkali membuat pasokan cabai merah terbatas.

“Ironisnya, di tengah tingginya harga bahan makanan, nilai tukar petani masih di bawah 100. Kondisi ini menunjukkan kesejahteraan petani masih perlu perhartian,” kata Wiwiek.

Wiwiek mengatakan dalam menjaga kestabilan harga, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) secara aktif melaksanakan berbagai program seperti operasi pasar, kunjungan langsung ke petani, dan koordinasi rutin dengan pelaku usaha.

Wiwiek mengapresiasi TPID atas keberhasilan program yang diimplementasikan sehingga harga dapat terkendali, dan tingkat inflasi berada pada rentang 3,5%±1.

Apresiasi juga disampaikan kepada Pemerintah maupun semua pihak yang terlibat dalam program pengembangan klaster pengembangan pangan di wilayah Sumut. Program tersebut merupakan program Bank Indonesia dalam rangka menjaga supply volatile food.

Adapun pembinaan yang telah dilakukan BI dengan dukungan berbagai pihak di antarannya klaster integrasi padi-sapi di Hinai Langkat dan Binjai, klaster bawang merah di Medan Tuntungan dan Sigapiton, klaster cabai merah di Deli Serdang dan Pakpak Bharat.

Perkembangan berbagai harga berkomoditas secara umum menunjukkan adanya penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara mencatat, pada November 2019 deflasi sebesar 0,66 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper