Bisnis.com, BATAM-Pelaku usaha di Batam tetap menginginkan pemerintah pusat mempekuat stataus kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (PBPB) Batam atay free trade zone (FTZ) Batam.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam Rafki Rasyid mengatakan FTZ Batam ke depan harus benar-benar dibenahi. Terutama untuk persoalan yang selama ini banyak dikeluhkan oleh para pengusaha.
"Hambatan investasi yang masih ada kita harapkan segera diselesaikan secepatnya supaya kondisi perekonomian kita bisa pulih lagi," kata Rafki, Kamis (24/10).
Pihaknya menyambut positif dengan ditunjuknya Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian oleh Presiden Jokowi. Meskipun sebagai seorang politikus, Airlangga sebelumnya juga merupakan seorang pengusaha, sehingga diyakini sudah paham terkait dengan persoalan ekonomi.
Setelah resmi dilantik sebagai Menko Perekonomian menggantikan Darmin Nasution, maka Airlangga secara otomatis akan menjadi Ketua Dewan Kawasan PBPB Batam.
"Ke depan diharapkan juga bisa menyelesaikan hambatan-hambatan dunia usaha yang masih terjadi di Batam saat ini,' katanya.
Dengan sudah dilantiknya Kabinet baru, pihaknya memandangnya dengan cukup optimis. Karena dibandingkan dengan unsur partai politik unsur profesional lebih mendominasi.
"Juga banyak wajah wajah baru yang mengisi kabinet. Bidang ekonomi juga banyak diisi oleh wajah baru yang kita pandang cukup profesional di bidangnya," katanya.
Namun tantangan kabinet baru ini menurut saya adalah potensi pelemahan perekonomian Indonesia akibat ancaman resesi global yang diprediksi akan segera terjadi.
"Semoga dengan adanya komposisi baru yang lebih fresh dari kabinet Jokowi ini bisa membuat Indonesia lebih tahan terhadap ancaman krisis," katanya.
Ketua Kadin Kota Batam, Jadi Rajaguguk juga menyambut positif dengan adanya pergantian di Menko Perekonomian. Ia juga menilai Airlangga merupakan sosok yang tepat untuk menggantikan Darmin Nasution.
"Saya tidak begitu dekat dengan Pak Airlangga. Tapi rekam jejak beliau saya yakin akan dapat menyelesaikan persoalan Batam. Termasuk juga memperkuat FTZ Batam," kata Jadi.