Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengawasan Distribusi Elpiji Bersubsidi di Kota Medan Ditingkatkan

PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I menggandeng Pemerintah Kota Medan untuk meningkatkan pengawasan pendistribusian elpiji bersubsidi.
Pekerja membongkar tabung gas LPG 3kg./Bisnis-Endang Muchtar
Pekerja membongkar tabung gas LPG 3kg./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, MEDAN — PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I menggandeng Pemerintah Kota Medan untuk meningkatkan pengawasan pendistribusian elpiji bersubsidi, khususnya di Kota Medan.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan H. Dammikrot mengaku siap mendukung jalannya pengawasan penggunaan elpiji bersubsidi agar tepat sasaran. Dia mengatakan Surat Edaran (SE) Wali Kota Medan untuk konversi ke Bright Gas telah disampaikan kepada pelaku usaha.

“Surat Edaran itu dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat Kecamatan,” katanya, Senin (21/10/2019).

Untuk semakin memperkuat pengawasan pendistribusian, Dammikrot mengatakan pemerintah akan membentuk tim lapangan, di mana tim tersebut akan mulai dibentuk mulai November 2019. Pasalnya, menurut dia saat ini distribusi elpiji dari pangkalan ke pengecer atau kedai masih sulit dikontrol.

“Saya tidak mengatakan pangkalan nakal, hanya saja dari pangkalan ada pengecer yang sudah ambil empat hingga lima elpiji, bahkan ada tukang becak. Ini yang biasanya tidak masuk dalam sistem pendistribusian, yang kadang menaikan harga lebih dari HET [Harga Eceran Tertingi],” jelasnya, Senin (21/10/2019).

General Manager Pertamina MOR I Agustinus Santanu Basuki mengakui memang masih ada pelaku usaha yang belum melakukan konversi ke elpiji non subsidi. Dia mengatakan melalui program #MoveOnKuliner. Program tersebut ditujukan bagi bisnis kuliner non UKM yang masih menggunakan elpiji bersubsidi untuk beralih ke Bright Gas.

“Memang belum bisa langsung merubah semua. Ini merupakan langkah awal,” kata Basuki.

Adapun untuk tahap awal, lanjut Basuki, bisnis kuliner yang bersedia beralih menggunakan elpiji Bright Gas adalah Rey Café, Black Area Coffee, serta Jontor Coffee.

Dia menargetkan paling tidak sudah ada 20 pelaku bisnis yang telah beralih. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Disperindag, agar bisnis kuliner lain tergerak untuk beralih menggunakan Bright Gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper