Bisnis.com, PEKANBARU -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau mengevakuasi keluarga pegawai yang rentan terhadap kabut asap ke Kota Padang Sumatra Barat. Langkah ini dilakukan sampai kualitas udara membaik.
Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Perwakilan Riau, Asral menjelaskan kondisi udara di wilayah itu sudah beberapa kali berada dalam status berbahaya.
"Kondisi udara yaitu standar PM10 di Pekanbaru Riau ini sudah beberapa kali di atas 350 atau level berbahaya, karena itu kami mengantisipasi dengan mengevakuasi keluarga pegawai ke Padang," ujarnya Jumat (20/9/2019).
Menurutnya keputusan ini sudah dibahas oleh Kepala BI Riau Decymus dengan Satgas Manajemen Keberlangsungan Tugas Bank Indonesia (MKTBI) di Jakarta.
Dari hasil pembahasan itu disepakati keluarga pegawai yang tergolong rentan terhadap kabut asap, yaitu anak di bawah 7 tahun, bersama ibunya, yang kebetulan juga ada dalam kondisi hamil.
Selain itu juga orang tua pegawai yang memiliki riwayat penyakit rentan terhadap asap seperti bronkitis, serta yang terdampak infeksi asap atau ISPA.
"Sudah kami berangkatkan ke Padang sejak Selasa (17/9/2019) lalu, sebanyak 67 orang dengan bus dan ada juga yang berangkat dengan kendaraan pribadi," katanya.
Dia menambahkan, untuk pegawai BI Riau saat ini masih bekerja seperti biasa, namun telah diminta untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan demi menjaga kesehatan dari risiko terdampak kabut asap.
Adapun saat ini kualitas udara di Pekanbaru menurut data aplikasi Air Visual dengan bersumber data KLHK menunjukkan status berbahaya.
Kabut asap akibat karhutla sudah terjadi sekitar dua bulan. Akibatnya aktivitas pendidikan di sekolah dan kampus telah diliburkan. Sebagian penduduk setempat juga memilih untuk mengungsi ke wilayah dengan udara lebih sehat.