Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jenderal TNI (Purnawirawan) Wiranto, menegaskan, pemerintah telah bekerja secara cepat menanggulangi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah wilayah di Riau.
"Iya (pemerintah) bergerak cepat. Ini kan masalah darurat, masalah darurat kebakaran. Ini kalau tidak ditangani dengan cepat, tidak ditangani sistematis dan dengan suatu dukungan-dukungan yang memadai, maka tentu kita akan kedodoran," kata Wiranto kepada wartawan, di Jakarta, Senin (16/9/2019).
Oleh karena itu, lanjut dia, TNI pun dilibatkan dengan mengerahkan personel dan pesawatnya untuk membantu menanggulangi kebakaran hutan di Riau. Pesawat yang dikerahkan milik TNI AU untuk membantu membuat hujan buatan.
Tak hanya itu, sebanyak 52 helikopter dari berbagai partisipasi dari pemerintah sendiri, menyewa dari para pemilik perkebunan besar dan lainnya untuk memadamkan sejumlah titik api.
"Jumlah helikopternya sudah 52 ditambah dua CASA dari TNI AU, satu CN-235, serta pesawat C-130 Hercules. Sehingga memang pemerintah sekarang sudah melakukan langkah-langkah yang luar biasa, yang total yaitu menanggulangi kebakaran ini," ucap Wiranto.
Wiranto yang juga berangkat ke Riau pada Senin (16/9/2019) sore ini menambahkan,Senin malam Presiden Jokowi beserta kementerian/lembaga terkait akan menggelar rapat di Pekanbaru untuk membahas kebakaran hutan di Riau.
Menurut dia, kedatangan Jokowi ke Pekanbaru, Riau, ingin melihat dan mendapatkan laporan secara langsung tentang kondisi kebakaran di Pekanbaru setelah sebelumnya pihaknya memberikan laporan kepada presiden usai menggelar rapat beberapa hari lalu.
"Nah sekarang ini dari hasil laporan itu, presiden ingin untuk langsung melihat dan mendapat laporan dari salah satu wilayah kebakaran yakni di Riau, di Pekanbaru," tuturnya.
Dalam rapat nanti, para menteri akan diminta menjelaskan secara detail tentang bagaimana upaya-upaya yang sudah dilakukan.
"Ya, tentu hal apa yang masih perlu dilakukan sehingga penanggulangan kebakaran hutan ini dapat betul-betul dilaksanakan secara maksimal. Jangan sampai ada asap-asap yang nyebrang negara tetangga terutama yang tentu menimbulkan permasalahan antarnegara," ujarnya.