Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabupaten OKI Sumsel Kejar Target 1,3 Juta Ton Padi

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, menargetkan peningkatan produksi padi sebanyak 1,3 juta ton pada tahun 2020.
Bupati OKI Iskandar (dari kiri) berbincang dengan Gubernur Sumsel Herman Deru dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau lahan pertanian di OKI/Istimewa
Bupati OKI Iskandar (dari kiri) berbincang dengan Gubernur Sumsel Herman Deru dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau lahan pertanian di OKI/Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG -- Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, menargetkan peningkatan produksi padi sebanyak 1,3 juta ton pada tahun 2020.

 

Untuk mencapai target tersebut, Bupati Kabupaten OKI Iskandar mengatakan akan mengerahkan segenap jajarannya untuk mengoptimalkan potensi agraris di daerah ini.

 

“Kami punya lahan mencapai 129.000 hektare yang bisa dikembangkan menjadi 150.000 ha dengan peningkatan produksi yang ada, kami optimistis bisa capai target 1 juta ton GKG (gabah kering giling),” katanya, Jumat (30/8/2019).

 

Iskandar memerinci peningkatan produksi di OKI selama 5 lima tahun terakhir mencapai 540.000 ton.

 

Untuk mempercepat produksi padi, OKI  tengah mengoptimalkan lahan rawa lebak melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi), di antaranya seluas 740 ha di di Desa Tanjung Aur, Kecamatan Jejawi.

 

“Di sini ada hamparan 740 ha rawa lebak yang siap disulap jadi lahan pertanian, kami juga meminta dukungan dari pusat,” katanya.

 

Gubernur Sumsel Herman Deru menginginkan provinsi Sumsel mampu meningkatkan rangking sebagai daerah penghasil pangan.

 

“Kita mampu menyalip tiga provinsi dalam peningkatan produksi padi dari 8 besar sekarang 5 besar 2021. Melihat potensi 200.000 ha lahan pertanian di Sumsel kita bisa rangking 1,” katanya.

 

Target 1 juta ton untuk OKI menurut Gubernur bukan hal sulit, melihat potensi lahan dan kinerja pertanian di OKI.

 

Sebelumnya, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan Kementan tengah mengoptimalkan pemanfaatan lahan rawa pasang surut dan lahan lebak guna menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.‎

 

Lebih lanjut, Menteri Amran menjelaskan, proyek rawa garapan ini difokuskan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

 

Untuk mencapai target tersebut, menurutnya Kementan siap membantu dengan menambah alat pertanian.

 

“Sampai hari ini ada 1.700 alat yang sudah dibantukan. Kali ini saya tambah lagi 20 unit excavator tapi 2 bulan saya minta sudah capai target,” katanya.

 

Amran menjelaskan melalui program SERASI Kementan ingin mengoptimalkan lahan rawa untuk diubah menjadi areal pertanian.

 

Sebanyak 33,40 juta hektare lahan rawa di Indonesia tambahnya dapat diubah menjadi areal pertanian strategis.

 

“Melalui program serasi kita ingin menekan kebakaran, mensejahterakan petani, memanfaatkan teknologi serta membangunkan lahan tidur” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper