Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Backlog Perumahan Sumsel Hampir Menyentuh 500.000 Unit

Pemprov Sumatra Selatan menyebut angka defisit atau backlog perumahan di provinsi itu mencapai hampir 500.000 unit sehingga perlu diatasi bersama pihak terkait.
Seorang petugas keamanan meninjau rumah contoh perumahan BPS Land yang dibangun untuk hunian ANS, TNI, Polri dan masyarakat umum di Kota Palembang./Bisnis-Dinda Wulandari
Seorang petugas keamanan meninjau rumah contoh perumahan BPS Land yang dibangun untuk hunian ANS, TNI, Polri dan masyarakat umum di Kota Palembang./Bisnis-Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG - Pemprov Sumatra Selatan menyebut angka defisit atau backlog perumahan di provinsi itu mencapai hampir 500.000 unit sehingga perlu diatasi bersama pihak terkait.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan pemprov berkomitmen untuk mengatasi angka kesenjangan antara rumah yang terbangun dengan yang dibutuhkan rakyat.

"Kami telah menginisiasi bersama pengembang lokal untuk membangun perumahan bagi ASN, TNI dan Polri termasuk juga untuk umum di Kawasan Citra Grand City Palembang, namanya BPS Land," kata gubernur saat pencanangan pembangunan BPS Land, Sabtu (24/8/2019).

Deru mengatakan dirinya berjanji akan  memberikan insentif berupa kemudahan akses untuk menuju kawasan hunian seluas 60 hektare dengan total rumah 3.000 unit itu. Bersama Kementerian PUPR bekerjasama dalam menyediakan angkutan umum.

"Dengan jarak yang hampir kurang lebih satu kilometer, saya jamin untuk angkutan umum atau shuttle bus akan disediakan disini sebagai moda angkutan massal warga," katanya.

Sementara itu, Dirjen Penyedian Perumahan Kementerian PUPR RI, Khalawi Abdul Hamid, mengatakan pembangunan perumahan BPS Land Palembang ini adalah contoh pembangunan perumahan ASN, TNI/ Polri pertama di Indonesia.

Menurut Khalawi proyek tersebut termasuk model pembangunan rumah berskala besar.

"Jadi perumahan ini menerapkan konsep yang berimbang untuk masyarakat yang gajinya sekitar Rp4 juta per bulan. Kita harap konsep seperti ini dapat ditiru daerah lain," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper