Bisnis.com, PEKANBARU – Dampak kesehatan dari kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau mulai bermunculan. Sebanyak 826 warga setempat yang tersebar di tiga kabupaten mulai diserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Riau Yohanes mengatakan ada tiga kabupaten yang sudah melaporkan jumlah warga yang terjangkit ISPA.
"Di Pelalawan 582 orang, Bengkalis 57 orang, dan Rokan Hilir 187 orang, kabupaten kota lainnya belum mengirim laporan," ungkapnya pada Selasa (30/7/2019).
Dia menjelaskan jumlah penderita ISPA ini bersifat dinamis akibat timbulnya kabut asap di Riau. Meski demikian, pihaknya sudah mengirimkan surat ke puskesmas di kabupaten kota untuk melaporkan kondisi terkait penyakit ISPA akibat kabut asap.
Hal itu dilakukan agar pelayanan kepada masyarakat penderita ISPA berjalan optimal dan kekurangan pelayanan dapat segera diatasi.
Dia juga meminta kepada puskesmas untuk menggelar penyuluhan kepada masyarakat selama kondisi kabut asap terjadi.
"Kalau ISPU (indeks standar pencemaran udara) di angka 100 - 200, kami sarankan ibu hamil, balita, bayi, dan lanjut usia untuk di rumah saja. Kalau terpaksa keluar, harus memakai masker," ujarnya.
Dia menambahkan bila puskesmas kekurangan masker, dapat mengajukan permintaan kepada Dinas Kesehatan provinsi serta kabupaten dan kota.
Menurut data Badan Penanggulangan Vencana Daerah (BPBD) Riau, total luas lahan terbakar sepanjang Januari - 29 Juli 2019 mencapai 3.818,79 hektare.
Perinciannya yaitu Kabupaten Bengkalis 1.467,28 hektare. Rohil 800,25 hektare, Siak 469,1 hektare, Dumai 280,28 hektare, Meranti 232,7 hektare, Indragiril Hilir 194,6 hektare, Kampar 82,9 hektare, Indragiri Hulu 76 hektare, Pekanbaru 75,21 hektare, Kuantan Singingi 5 hektare, dan Rokan Hulu 2 hektare.