Bisnis.com, JAKARTA— Data detail terkait kondisi perkebunan di Sumatra Utaramasih minim. Padahal, perkebunan menjadi sumber daya potensi utama, yang berkontribusi besar pada perekonomian Sumatra Utara.
Kepala Dinas Perkebunan Sumut Herawati membenarkan data perkebunan memang belum seragam atau sinkron dengan lembaga lainnya. Bahkan, data yang dimiliki oleh Dinas Pemprov belum mampu menunjukan kondisi perkebunan secara mendetail, hanya sebatas produktifitas dan luas area.
"Ya memang agak berbeda di luas area. Yang membedakan perhitungan masih menggunakan perhitungan manual. Sementara metode pengukuran itu perlu diseragamkan, "kata Herawati Rabu (24/7/2019).
Dia mengatakan Pemprov Sumut mengaku siap dan mendukung penuh inisiatip BPS untuk melakukan sinkronisasi data. Sehingga nantinya data tersebut dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat.
"Karena itu kan untuk pengambilan kebijakan dan bahan evalusi. Kalau semuanya sudah terkoneksi tidak ada lagi perbedaan persepsi. Kita tunggu BPS dan menginisiasi untuk program dan metodenya, kita tunggu, kita kolaborasi," lanjutnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi, ada tiga sektor utama yang menopang perkembangan ekonomi di Sumatera Utara (Sumut).
Tiga sektor ini adalah sektor pertanian dan perkebunan, sektor industri dan sektor perdagangan. Namun dari tiga sektor ini yang paling berperan adalah sektor perkebunan dalam pengolahan kelapa sawit.
Dia melanjutkan secara khusus sektor perkebunan yang cukup mendominasi terutama perkebunan sawit yang dalam hal ini cukup besar dari industri pengolahan sebanyak 92% selebihnya yakni 8% dari pertanian.
“Kemudian dari sektor industri kita yang paling besar adalah industri lemak minyak. Disana ada hasil dari kelapa sawit seperti CPO dan turunannya yang mampu menyumbang ekspor sampai 40%,”.
Dijabarkan Suheimi bahwa peranan perkebunan di Sumut tidak bisa kita pandang sebelah mata. Untuk itu pemerintah harus memberi regulasi yang jelas terhadap perkembangan dari perkebunan tersebut mengingat luas perkebunan sawit di Sumut saat ini ada sekitar 1,3 juta hektar dengan jumlah sekitar 4,1 juta ton per tahun.