Bisnis.com, PEKANBARU -- Association of The Indonesia Tour and Travel Agencies atau Asita Riau mendukung rencana pemda setempat yang ingin membangun bandara baru di wilayah tersebut.
Ketua Asita Riau Dede Firmansyah mengatakan adanya rencana pemprov untuk membangun bandara baru dinilai sudah wajar.
"Tentu Riau harus maju dan ada perubahan, karena sekarang ini hampir semua provinsi sudah punya bandara baru seperti Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jawa Barat, dan Yogyakarta, jadi wajar saja," katanya Rabu (17/7/2019).
Dede menjelaskan pihaknya mendukung rencana pemda tersebut, karena proses membangun dan memindahkan operasional bandara membutuhkan waktu yang lama, dia mencontohkan Bandara Kertajati di Jawa Barat yang akhirnya baru mengoperasikan dan melayani sejumlah rute domestik sejak awal Juli lalu.
Karena itu, bila rancangan awal dari pemda ininl didukung dan mendapatkan izin dari pemerintah pusat, proses pembangunan dan perpindahan bandara sudah bisa dimulai lebih awal.
Bahkan menurut dia bila hal itu berjalan lancar, bandara baru bakal beroperasi setelah lima tahun kepemimpinan gubernur saat ini.
"Prosesnya cukup lama, dua sampai tiga tahun, bahkan bisa sampai lima tahun kedepan, karena itu kalau tidak dimulai sekarang, prosesnya akan semakin lama," katanya.
Selain itu soal investor, pihaknya meyakini pemprov sudah memiliki peluang kerjasama dengan pengusaha dari negara lain seperti Arab Saudi, karena pengalaman gubernur yang sudah menjalin hubungan baik dengan negara tersebut.
Adapun sebelumnya Pemprov Riau telah menjumpai menteri perhubungan dengan tujuan menyampaikan rencana pembangunan bandara baru, menggantikan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.