Bisnis.com, PALEMBANG – Pemprov Sumatra Selatan menilai penerapan lelang karet dengan sistem satu desa, satu mutu, satu harga dan satu hari lelang atau 4S bisa meningkatkan harga jual di tingkat petani.
Rudi Arpian, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Sumsel, mengatakan inovasi lelang karet 4S mampu meningkatkan nilai jual harga karet lebih tinggi dengan selisih Rp3.000—Rp4.000 per kg dari harga jual sebelumnya.
“Dengan harga yang lebih tinggi maka tingkat kesejahteraan masyarakat petani karet, buruh karet akan lebih baik,” katanya, Senin (22/4/2019).
Harga karet Sumsel pada pekan lalu tercatat mulai dari Rp7.483 per kg untuk kadar karet kering (KKK) 40% hingga mencapai Rp13.906 per kg untuk KKK 70%.
Rudi menjelaskan langkah lelang 4S yang diinisiasi pemprov tersebut juga mampu mengatasi masalah mutu bahan olah karet (Bokar) rendah dan beragam, serta tingkat adopsi teknologi karet baru mencapai 60%.
Tak hanya itu, selama ini rantai pemasaran karet di Sumsel dinilai cukup panjang dengan kegiatan pemasaran bokar dengan pola tradisional.
“Persaingan harga tidak transparan, keberadaan tengkulak atau pedagang perantara menjadi hambatan petani untuk mengakses informasi harga,” katanya.
Rudi mengatakan lemahnya posisi petani karena tidak mereka tidak berkelompok dalam UPPB. Sehingga, tingkat kesadaran petani terbatas mengenai pentingnya kelembagaan pemasaran yang terorganisir.
“Manfaat utama inovasi ini adalah meningkatkan kesadaran petani, perbaikan mutu bokar, meningkatkan posisi tawar, transparansi dari bagian harga yang lebih besar 80% FOB,” katanya.
Dia menjelaskan inovasi lelang 4S sebagai langkah tepat merespon rendahnya harga karet petani. Pihaknya pun bakal mengalokasikan dana pengembangan program lelang 4S berkelanjutan di 12 Kabupaten/Kota dalam dua tahun mendatang.
Hingga saat ini terdapat 205 UPPB (unit pengolahan dan pemasaran bokar) yang tersebar di 12 Kabupaten/Kota sentra karet dan telah memberikan keuntungan bagi petani karet dan nilai tambah lainnya dari kegiatan lelang yang dilakukan.
Meskipun produksi karet di Sumsel baru terserap 7% melalui UPPB, kata dia, namun pihaknya menargetkan akan membentuk 3.000 UPPB lagi agar manfaat lelang 4S semakin meluas di berbagai wilayah.
“Gagasan lelang 4S akan mempermudah akses pemasaran langsung bokar petani yang selama ini mengalami berbagai kendala teknis di lapangan,” katanya.