Bisnis.com, JAMBI – Kabupaten Kerinci merupakan satu-satunya daerah di Provinsi Jambi yang memiliki bawang putih lokal yang telah ditanam sejak 1928, kata peneliti Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Jambi Desi Hernita, pada Kamis (24/1/2019).
"Bawang putih yang hampir ditinggalkan oleh petani Kerinci, mulai memperlihatkan geliatnya kembali setelah adanya kegiatan perbenihan bawang putih oleh BPTP Jambi pada 2017," ungkapnya.
Dia menyebutkan swasembada bawang putih merupakan target Indonesia pada 2021. Bawang putih, komoditas yang hangat diperbincangkan dalam dua tahun terakhir, termasuk di Provinsi Jambi, khususnya Kabupaten Kerinci.
BPTP Jambi memperkenalkan beberapa varietas unggul bawang putih seperti Sangga Sembalun dan Tawangmangu Baru serta telah mendaftarkan varietas lokal Jangkiriah Adro ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian.
Benih yang dihasilkan dari kegiatan pada 2017 telah didistribusikan ke petani dan saat ini mulai berkembang di Kabupaten Kerinci.
Salah seorang petani yang berhasil menanam bawang putih bantuan benih dari BPTP Jambi adalah Wagiran dari Kelompok Tani Sejahtera Desa Batang Sangir, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci.
Wagiran menanam benih varietas lokal Jangkiriah Adro sebanyak 20 kilogram, yang ditumpangsarikan dengan tanaman cabai merah dengan formasi dua baris bawang putih dan satu baris cabai merah di tengahnya.
"Dengan pemeliharaan intensif bawang putih tersebut dapat berproduksi dengan baik," kata Desi.
Pada panen yang digelar pada Kamis (17/1/2019) hasil panen yang diperoleh sebesar 500 kilogram (berat basah).
Ukuran umbi varietas lokal Jangkiriah Adro juga lebih besar dibandingkan dengan Sangga Sembalun dan Tawangmangu Baru, demikian juga dari segi produksi.
Bawang putih varietas Tawangmangu Baru juga ditanam oleh petani lainnya, Narsan Kadir, secara tumpang sari dengan cabai merah dengan benih 60 kilogram, hasil yang diperoleh sebesar 600 kilogram.
Berdasarkan hasil tersebut petani lebih menyukai bawang putih lokal Jangkiriah Adro dan berharap varietas ini bisa segera dilepas sebagai varietas unggul nasional.
Hanya kendala yang saat ini dihadapi, kata dia, petani masih kesulitan dalam pemasaran hasil, karena kalah bersaing dengan bawang impor yang terus membanjiri pasar di Kabupaten Kerinci dan Provinsi Jambi pada umumnya.
Petani berharap dinas dan instansi terkait dapat membantu kendala pemasaran tersebut serta impor bawang putih dapat dikurangi secara bertahap.