Bisnis.com, SUKA MAKMUE, Aceh – Puluhan kapal motor nelayan terparkir di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Kuala Tuha, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, karena nelayan tidak melaut akibat gelombang tinggi.
"Sudah tiga hari ini kami tidak melaut, ombak (gelombang) tinggi di tengah laut sehingga kita tidak mau mengambil risiko mengeluarkan kapal lewat muara sungai," kata nelayan Kuala Pesisir, Fadjri, pada Selasa (22/1/2019).
Ditemui di sela-sela aktivitas memperbaiki kontruksi kapal dan jaring ikan di lokasi TPI Kuala Tuha, dia mengeluh karena permintaan ikan saat ini meningkat dan harga lumayan tinggi, namun nelayan tidak banyak yang melaut.
Nelayan di kawasan pesisir pantai setempat sudah 3 hari terakhir menambatkan kapalnya di lokasi TPI tersebut. Nelayan mengaku tidak berani melaut akibat tingginya gelombang yang diperkirakan mencapai 3,5 meter.
Biasanya, nelayan setempat dengan armada dengan kapasitas di bawah 5 gross tonage (GT) hanya mampu membawa pulang hasil tangkapan rata - rata 40 kg per hari, atau setera dengan harga jual Rp1 juta per hari.
"Dengan hasil tangkapan seperti itu, setelah dipotong biaya belanja, paling kami hanya dapat keuntungan Rp100 ribu per hari. Tetapi karena sudah menjadi pekerjaan rutin, tidak begitu masalah," keluhnya.
Untuk mengisi aktivitas selama tidak melaut, nelayan setempat memilih untuk memperbaiki kapal - kapal mereka agar lebih bagus saat digunakan kembali untuk melaut apabila cuaca sudah mendukung.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Meulaboh - Nagan Raya, mengeluarkan peringatan dan meminta nelayan waspada akan adanya potensi gelombang laut 2 - 3,5 meter berlangsung selama beberapa hari.
Selain itu, dalam 2 hari terakhir berlangsung fenomena alam supermoon yang berdampak terhadap adanya peningkatan ketinggian gelombang di lepas pantai dan berpeluang terjadi untuk kawasan Barat selatan Provinsi Aceh.
"Perlu diwaspadai tinggi gelombang laut untuk wilayah barat - Selatan Aceh dalam dua hari ke depan 2 - 3,5 meter. Diharapkan masyarakat waspada, yang melakukan aktivitas di pantai dan laut," sebut prakirawan BMKG Yoga Almaruf.