Jasad 45 Korban Tsunami Aceh Ditemukan Setelah 14 Tahun

Sebanyak 45 kantong plastik berisi jasad korban tsunami ditemukan dalam satu lubang yang sama di Dusun Lamseunong, Gampong (Desa) Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar
Warga memindahkan jasad terbungkus kantong plastik diduga korban tsunami 26 Desember 2004 saat ditemukan di komplek perumahan Desa Kajhu, Baitussalam, Aceh Besar, Aceh, Rabu (19/12/2018). Sebanyak 16 kantong jasad diduga korban tsunami Aceh itu ditemukan oleh pekerja bangunan saat menggali tanah untuk pembangunan rumah dan masih tersisa beberapa kantong jasad yang belum berhasil dievakuasi karena terkendala peralatan./Antara-Ampelsa
Warga memindahkan jasad terbungkus kantong plastik diduga korban tsunami 26 Desember 2004 saat ditemukan di komplek perumahan Desa Kajhu, Baitussalam, Aceh Besar, Aceh, Rabu (19/12/2018). Sebanyak 16 kantong jasad diduga korban tsunami Aceh itu ditemukan oleh pekerja bangunan saat menggali tanah untuk pembangunan rumah dan masih tersisa beberapa kantong jasad yang belum berhasil dievakuasi karena terkendala peralatan./Antara-Ampelsa

Bisnis.com, BANDA ACEH – Sebanyak 45 kantong plastik berisi jasad korban tsunami ditemukan dalam satu lubang yang sama di Dusun Lamseunong, Gampong (Desa) Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, setelah 14 tahun bencana tersebut menerjang Aceh.

"Kami pikir cuma dua orang, tetapi setelah dikorek (gali) 45 orang. Dikorek berjarak 0,5 meter, dan semula untuk lobang septic tank," ujar Muhammad Yahya Tauhid (73), di Kajhu, Aceh Besar, Rabu (19/12/2018).

Ia menjelaskan, dulunya area penemuan ke-45 korban tsunami ini merupakan lahan kosong, dan tempat warga gampong untuk bercocok tanam sebelum peristiwa gempa, dan tsunami terjadi pada 24 Desember 2004.

Lahan kosong yang sekarang telah menjadi pemukiman penduduk, lanjut dia, merupakan salah satu lokasi kuburan massal dengan tanpa berkoordinasi warga gampong ketika telah dijadikan kuburan.

"Dulunya lahan kosong itu merupakan milik hulubalang Teuku (Cut Anmat) Tungkop yang kelola sekarang anaknya tinggal di Gampong Prada (Banda Aceh)," katanya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek mengaku, kuburan massal menjadi lokasi penemuan korban tsunami tahun 2004 tidak terdata di oleh pihak Gampong Kajhu.

Saat peristiwa tsunami terjadi, lanjut dia, sekitar 85 persen merupakan penduduk di Kajhu menjadi korban, dan cuma menyisakan 15 persen yang mengungsi ke daerah aman.

"Lokasi penemuan kantongan plastik ini, merupakan bekas kuburan massal yang dibuat oleh para relawan di masa darurat pascatsunami. Tapi mereka i ini tanpa melakukan koordinasi, sehingga tidak tercatat sebagai kuburan massal," tegasnya.

Ia menyebut, dari total 45 kantong plastik ini, terdapat empat di antaranya telah diketahui identitasnya dari tanda pengenal yang ikut terkubur bersama pemiliknya.

Yakni Mariam Husin warga Ule Jurong Baroh Simpang Tiga, Sigli dengan KTP Merah Putih, lalu Sri Yunida SH, wanita, Sei Karang dengan tanggal lahir 080667 berstatus swasta, kemudian Faizal Reza, Idi dengan tanggal lahir 130481 berstatus mahasiswa, dan Burhanuddin warga Lambada Lhok, Kecamatan Baitusalam.

"Jenazah atas nama Sri Yuniza akan diambil pihak keluarga, karena merupakan isteri kabag humas Pemerintah Kota Banda Aceh yang sekarang. Sedangkan yang akan dikuburkan di TPU (Tempat Pemakaman Umum) gampong ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper