Bisnis.com, PEKANBARU -- Kementerian Pertanian meminta semua pihak membantu pelaksanaan program replanting atau peremajaan sawit rakyat (PSR), agar sukses dan bisa menghadapi semua kendala yang ada di lapangan.
Direktur Tanaman Tahunan Penyegar Ditjenbun Kementan Irmiyati Rahmi Nurbahar mengatakan saat ini nilai devisa yang dihasilkan dari komoditas sawit sudah menjadi yang terbesar bagi Indonesia.
Karena itu perlu upaya menjaga produksi sawit, supaya pendapatan negara dapat meningkat di masa mendatang.
Devisa dari sawit per tahun sekitar Rp307 triliun dan ini terbesar, sekitar 43% nya berasal dari Riau disusul 23% dari Sumatra Utara.
"Karena itu kami minta tolong ke semua pihak agar membantu petani sawit supaya menjaga produksi dan kontribusinya untuk negara tetap signifikan," katanya Kamis (11/10/2018).
Dia mengakui salah satu kendala yang harus dihadapi petani untuk menjalankan program PSR ini adalah soal kejelasan status dan legalitas lahan kebun sawit.
Masalah ini akan menjadi perhatian pemerintah pusat, sehingga kedepan akan disiapkan beberapa peraturan serta regulasi yang dapat mendorong upaya legalitas kebun sawit milik masyarakat tersebut.
Adapun untuk Provinsi Riau pada tahun ini mendapatkan target replanting program PSR dari pemerintah pusat sebesar 22.000 hektare dari total target nasional sebesar 185.000 hektare.