Bisnis.com, BATAM – Sinarmas Land mencatat peningkatan minat Warga Negara Asing (WNA) untuk membeli properti di Batam. Selain karena harga properti di Batam lebih murah, regulasi pemerintah yang memudahkan pembelian properti bagi WNA juga turut mendorong penjualan.
Sinarmas land membangun proyek prestisius berupa kota mandiri terbesar di Batam yang diberi nama Nuvasa Bay. Pengembangan klaster pertama yang diberi nama The Nove sudah dilakukan dengan peluncuran tower apartment pertama bernama Kaina tahun lalu.
Penjualan Tower Kaina sudah mencapai 95% dari 172 unit yang disediakan. Sekitar 60% pembeli adalah warga Batam. Sementara 30% adalah WNA asal Taiwan, Singapura dan Korea Selatan. Sisanya dibeli oleh warga Indonesia di luar Batam.
Tahun ini Sinarmas Land akan meluncurkan pembangunan tower kedua bernama Kalani pada Oktober mendatang. Namun, Sinarmas Land sudah menjual unit di tower tersebut menerapkan skema Nomor Urut Pemesanan (NUP).
Dalam penjualan NUP kali ini diketahui, komposisi pembeli WNA meningkat menjadi 60%. Sementara pembeli dari warga Batam turun menjadi hanya 30%. Dia menilai peningkatan properti oleh WNA akan terus meningkat.
“Pasarnya terbesar masih dari Singapura,” ujar Managing Director Sinar Mas Land Donny Rahayu di Batam, Selasa (18/9/2018).
Bagi industri properti, Batam punya nilai strategis yang sangat tinggi ketimbang daerah lainnya di Indonesia. Letaknya yang bersebelahan dengan Singapura, serta didukung akses yang memadai, membuat potensi pasar properti bagi Warga Negara Asing (WNA) sangat tinggi.
Harga Apartmen di Jakarta mencapai Rp30 juta hingga Rp60 juta/meter, sementara di Singapura harganya mencapai Rp170 juta/meter. Dengan posisi yang sama strategisnya dengan Singapura, Batam menawarkan harga apartemen mewah yang sangat kompetitif yakni Rp17 juta/ meter.
“Harga di batam hanya 10 persen dari Singapura. Padahal hanya 30 menit menyeberang dari pelabuhan Nongsa Pura ke Singapura,” ujarnya.
Potensi pasar Singapura untuk properti di Batam sangat tinggi. Perkembangan aktivitas ekonomi di Singapura tersebut cukup baik, membuat daya beli masyarakatnya cukup mapan. Apalagi ditambah pertumbuhan penduduk yang juga semakin tinggi.
Sementara pengembangan properti di Singapura tidak sebesar Batam. Sehingga banyak penduduk Singapura yang mencari properti di Batam, yang dikombinasikan dengan aspek-aspek pariwisata berkonsep alam.
Nuvasa Bay sendiri mengusung konsep Nature – Exploration – Socializing – Tranquility (N.E.S.T.), yang menjadi unggulan proyek Sinarmas Land di Batam. Konsep ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen properti Sinarmas Land.
Pemerintah sudah membenahi kepemilikan properti WNA. WNA tidak mempersoalkan berapa lama penguasaan properti yang diatur oleh pemerintah. Tapi mereka hanya ingin membeli properti dari pengembang yang kredibel.
“Jika properti dikembangkan oleh pengembang yang sudah punya rekam jejak baik, seperti Sinarmas, maka WNA lebih nyaman berinvestasi properti di Batam,” ujarnya.
Menurut dia aturan kemudahan kepemilikan properti bagi WNA harus gencar disosialisasikan. Dengan memperluas pasar hingga ke luar negeri, dia yakin pertumbuhan industri properti akan mampu memberikan sumbangsing ssignifikan bagi ekonomi Batam.
Isu mengenai penguasaan lahan oleh WNA menurutnya harus ditepis. Karena lahan di Batam adalah milik negara. Penguasaan lahan oleh WNA di Batam tak beralasan.
“Yang penting uangnya masuk ke Batam, ekonomi hidup, semua kegiatan rutin lain juga hidup. Pada akhirnya kesejahteraan akan bisa dicapai,” jelasnya.
Bangun Tower Baru
Saat ini Nuvasa bay merupakan proyek pembangunan kota mandiri terbesar di Batam. Nuvasa Bay dibangun di atas lahan sekitar 228 hektare. Klaster pertama yang dikembangkan adalah The Nove, yang terdiri dari 3 tower apartmen, rumah tapak dan fasiltias lainnya.
Tahun 2017 Sinarmas land sudah meluncurkan tower pertama yang diberi nama Kaina dengan tinggi 10 lantai. Dari 172 unit yang ada di dalamnya, sudah 90 persen yang terjual kepada konsumen properti.
Untuk meneruskan pembangunannya, tahun ini Sinarmas land akan meluncurkan tower kedua di klaster the Nove. Tower yang diberi nama Kalani ini adalah yang paling prestisius di klaster The Nove. Dibangun setinggi 16 lantai dengan sejumlah fasilitas eksklusif.
“Total unit di Kalani mencapai 267,” Ujar Sales Section Head Nuvasa Bay, Dini.
Salah satu keunggulan Kalani Tower adalah adanya Sky Garden yang hanya bisa diakses eksklusif oleh penghuni tower. Sky Garden di lantai teratas tower ini menyajikan pemandangan alam yang indah, karena langsung berhadapan dengan laut. Sajian sunset kala senja juga akan jadi suguhan menarik kala bersantai di Sky Lounge.
“Dengan konsep yang ditawarkan, akan meningkatkan kualitas jasmani dan rohani. Karena penghuni bisa menikmati keindahan alam melalui unit-unit yang mereka beli,” jelasnya.
Unit yang ditawarkan mulai dari type studio, 1 bedroomdan 2 bedroom. Tower ini juga menawarkan Penthouse dengan unit 1 bedroom hingga 3 Bedroom.
Harga yang ditawarkan di tower Kalani ini mulai Rp500 juta. Untuk pemesanan pada saat early bird diberi diskon 5%. Setelah September 2018, harganya akan kembali normal.
Menurut dia, investasi di Nuvasa Bay sangat menguntungkan karena Capital Gain yang cukup besar. Saat launching tower pertama harga yang ditawrkan adlah Rp300 juta. Setelah setahun, harga unit di tower yang sama sudah mencapai Rp400 juta hingga Rp500 juta.