Bisnis.com, PALEMBANG – Ancaman penurunan produksi karet akibat penyakit gugur daun (fusicoccum) dipastikan hanya untuk kebun yang terkena serangan dan tidak menyeluruh secara nasional.
Direktur Pusat Penelitian Karet Bogor Gede Wibawa mengatakan sepanjang Semester I/2018 pihaknya mencatat kasus serangan gugur daun terjadi di Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan dengan penurunan produksi sebesar 13,8%.
“Yang akan turun [produksi] pasti yang kena [penyakit]. Untuk kasus yang sudah kami catat detil penurunannya ada di Sembawa sebesar 13,8%,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (1/8/2018).
Dia melanjutkan jumlah produksi di Sembawa tersebut jika hanya dihitung periode Juni 2018 dibanding Juni 2017 maka telah terjadi penurunan sebesar 50% karena pada tahun lalu kebun itu tidak terserang penyakit gugur daun.
Artikel ini juga merevisi pernyataan pada artikel sebelumnya yang dimuat Bisnis.com terkait penurunan produksi getah karet Indonesia yang berpotensi turun 40%-50%.
Gede menambahkan tidak seluruh areal kebun karet nasional seluar 3,5 juta hektare terkena penyakit gugur daun.
“Yang terdeteksi secara online baru 22.000 hektare. Kalau itu [yang terdeteksi] kena kemungkinan turun [produksi] tapi kita kan belum punya data akurat berapa yang kena,” katanya.
Dia mengemukakan pihaknya belum memiliki angka pasti luasan kebun yang terkena sehingga tidak bisa memprediksi jumlah penurunan produksi secara nasional.