Bisnis.com, JAKARTA -- Menyusul tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatra Utara pada Senin (18/6/2018), Pemerintah Kabupaten Simalungun menyiapkan alat pendeteksi kapal.
Alat tersebut akan dipasang di seluruh kapal yang beroperasi di Danau Toba. Antara melansir Sabtu (23/6), Bupati Simalungun J.R. Saragih telah memanggil pejabat Dinas Perhubungan setempat untuk mendata seluruh kapal yang ada.
Hasilnya, diketahui ada sekitar 70 kapal yang melayani jasa transportasi air di Simalungun.
"Kalau tidak dipasang, izinnya akan dicabut," ujarnya.
Menurut Saragih, alat pendeteksi itu akan menjadi semacam kotak hitam untuk melacak keberadaan kapal jika tenggelam. Pemasangannya dimungkinkan karena harganya hanya sekitar Rp1,5 juta per unit.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun juga mengingatkan seluruh pengelola kapal untuk memastikan ketersediaan alat keselamatan, seperti pelampung, di setiap kapal.
Seperti diketahui, ketika tenggelam KM Sinar Bangun mengangkut lebih dari 100 penumpang. Namun, ketiadaan manifes penumpang menjadi hambatan tersendiri dalam proses evakuasi.
Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian penumpang dan bangkai kapal. Hingga saat ini, sudah ditemukan 19 korban selamat dan 3 korban tewas.