Bisnis.com, PEKANBARU -- Kenaikan harga jual bahan bakar minyak jenis Pertalite diperkirakan akan mendongkrak angka inflasi sepanjang April.
Kepala BPS Riau Aden Gultom mengatakan memang Pertamina telah menaikkan harga jual Pertalite di akhir Maret, tetapi dampaknya belum terasa di angka inflasi bulan tersebut.
"Sebenarnya Pertalite ini belum masuj 10 besar komoditas penyumbang inflasi, karena tertutup kenaikan harga cabai merah, bawang merah, bawang putih, ikan serai, dan lainnya, Pertalite masih di bawah itu," katanya kepada Bisnis Senin (2/4/2018).
Menurut dia, kontribusi Pertalite pada angka inflasi diperkirakan akan terlihat cukup besar di April ini, kecuali bila Pertamina menurunkan harga jual kembali.
Sampai saat ini dari pengamatan pihaknya memang kenaikan Pertalite belum langsung mendorong kenaikan harga bahan kebutuhan pokok.
Hal itu disebabkan sebagian besar kendaraan angkutan masih menghitung biaya transportasi dengan mengacu pada harga premium dan solar.
Baca Juga
"Tapi kelihatannya nanti masyarakat akan dipaksa pakai Pertalite, karena memang premium semakin sulit dijumpai setelah pemerintah menetapkan kuota distribusinya," katanya.
Adapun andil kenaikan harga bahan bakar bagi inflasi Riau selama Maret lalu hanya sebesar 0,06% dari inflasi sebesar 0,55%.