Bisnis.com, PEKANBARU -- Bank Indonesia menilai penyebab tingginya angka inflasi Riau dari bahan pangan lebih karena masalah di sektor hulu, bukan hilirnya.
Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Riai Irwan Mulawarman mengatakan inflasi Riau hampir sama karakternya dengan inflasi nasional.
"Riau ini inflasinya masalah klasik dan hampir sama dengan nasional, yaitu bukan soal menjaga harga di tingkat konsumen tapi di hulunya atau produksinya," katanya kepada Bisnis, Rabu (28/3/2018).
Di sektor hulu ini, data produksi, konsumsi, dan distribusi pangan di daerah itu sampai saat ini tidak transparan. Akibatnya bank sentral kesulitan mencarikan solusi dan menjalankan program penyelesaian masalahnya.
Lalu di sisi infrastruktur pendukung seperti pasar induk sampai saat ini tidak ada.
Bahkan jembatan timbang tidak beroperasi dengan baik. Akibatnya praktik ijon, rentenir atau lintah darat, hingga monopoli dan oligopoli menjadi marak.
Irwan juga menyebut ada satu daerah kabupaten yang menguasai distribusi pangan hanya satu orang saja, lalu lebih ramai mafianya di sana.
"Masalah seperti ini yang jadi tantangan dalam menyelesaikan gejolak inflasi di Riau, bukan dengan operasi pasar dan pasar murah bersama Bulog, itu sifatnya temporer," katanya.