Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aspal Karet : Musi Banyuasin Bangun Pabrik Serbuk Karet Alam

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin menggandeng PT Jaya Trade Indonesia, perusahaan nasional yang bergerak dibidang perdagangan, berencana membangun pabrik serbuk karet alam atau Skat yang digunakan sebagai bahan campuran aspal karet.

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin menggandeng PT Jaya Trade Indonesia, perusahaan nasional yang bergerak dibidang perdagangan, berencana membangun pabrik serbuk karet alam atau Skat yang digunakan sebagai bahan campuran aspal karet.

Plt Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi mengatakan rencana tersebut merupakan langkah pihaknya untuk membangun dan memperbaiki jalan aspal dengan menggunakan bahan campuran karet.

“Nanti akan ada MoU dengan PT Jaya Trade Indonesia terkait pembangunan pabrik Skat tersebut kami inginnya [pabrik] ada di Muba,” katanya di Palembang, Rabu (21/3/2018).

Dia mengemukakan inovasi yang akan meningkatkan harga karet petani tersebut saat ini telah memasuki tahapan paparan dari PT Jaya Trade Indonesia selaku pemegang mandat dari tim teknis aspal karet Kementerian Perindustrian RI.

Menurut dia, banyak hal harus disiapkan secara matang mulai kesiapan petani, sarana dan prasarana serta infrastruktur.

Sebelumnya, Perwakilan PT Jaya Trade Indonesia Nurul menjelaskan pengembangan aspal karet di Muba akan mengunakan komposisi SKAT, yakni 25% karet dan 75% ban bekas.

Dia menjelaskan komposisi itu mempunyai keunggulan persentase penyerapan volume karet alam lebih tinggi, memanfaatkan ban sebagai campuran dan mudah dalam penyimpanannya karena hasilnya kering.

“Dibandingkan hotmix biasa, menggunakan SKAT ini dapat mengurangi tebal aspal dengan menghasilkan kualitas yang sama dan lebih hemat biaya,” jelasnya dalam keterangan pers.

Dia melanjutkan, pihaknya telah menggunakan komposisi Skat untuk hotmix di jalur Pantura Jawa Karawang km 88 sepanjang 500 meter pada tahun 2017 lalu dengan serapan karet alam sebesar 14,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper