Bisnis.com, PADANG—Bank Indonesia Sumatra Barat mendorong perbankan meningkatkan alokasi pembiayaan ke sektor produktif di bidang pertanian, mengingat sektor itu masih mendominasi pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) Sumbar hingga 24%.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Endy Dwi Tjahjono mengatakan pertanian masih menjadi sumber utama penopang ekonomi Sumbar dari sisi lapangan usaha, sehingga perlu terus digerakkan.
“Pertanian masih paling dominan jadi penggerak ekonomi Sumbar. Selain juga, sektor perdagangan, dan transportasi dan pergudangan,” katanya, Selasa (13/2/2018).
Meski menjadi penopang paling dominan, tetapi pembiayaan ke sektor itu dianggap masih minim. Walau secara keseluruhan pangsa pasar sektor pertanian, perkebunan dan perikanan mencapai 13,29% dari total pembiayaan di daerah itu.
Mengacu data Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Sumbar yang diterbitkan Bank Indonesia per November tahun lalu, kredit ke sektor pertanian pada kuartal ketiga 2017 hanya Rp6,98 triliun dari total Rp52,56 triliun pembiayaan perbankan.
Jumlah itu masih jauh lebih rendah dibandingkan kredit yang disalurkan perbankan untuk sektor perdagangan yang nilainya mencapai Rp13,16 triliun.
Adapun, industri perbankan di Sumbar sudah mulai memprioritaskan sektor pertanian sebagai basis penyaluran kredit perbankan.
Direktur Utama PT BPR LPN Sungai Rumbai Parman, misalnya, menyebutkan lebih dari 80% penyaluran kredit perseroan diberikan ke sektor UMKM di bidang pertanian dan perdagangan.
“Khususnya pertanian karena memang harga-harga sudah mulai membaik. Harapan kami harga [tinggi] komoditas ini bisa bertahan,” katanya.
Dia menyebutkan sebagian besar nasabah BPR di Sumbar adalah petani, terutama petani sawit, karet, dan pertanian tanaman pangan yang tergantung dengan pergerakan harga komoditas.
Selain itu, penyaluran kredit ke sektor pertanian juga menjadi prioritas PT BPD Sumbar alias Bank Nagari. Bank milik pemda itu sepanjang tahun lalu mengalokasikan Rp300 miliar melalui skema kredit usaha rakyat (KUR) yang akan diberikan ke sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
“[Kredit] terutama lewat KUR, dan berbagai program Bank Nagari untuk pembiayaan ke sektor pertanian,” kata Dedy Ihsan, Direktur Utama Bank Nagari.
Menurutnya, sektor pertanian yang menjadi salah satu penopang perekonomian Sumbar merupakan prioritas penyaluran kredit perseroan, selain kredit UMKM ke sektor perdagangan dan jasa.
Dia meyakini mulai membaiknya harga komoditas pertanian akan meningkatkan penyaluran pembiayaan ke sektor itu. Apalagi, dari sisi produksi sebesar 24% pembentukan ekonomi Sumbar berasal dari sektor pertanian.