Bisnis.com, PEKANBARU -- Menjelang rapat umum pemegang saham (RUPS) Bank Riau Kepri, Pemerintah Provinsi Riau mengakui adanya pengajuan dari bank pembangunan daerah 2 provinsi itu untuk penyertaan modal daerah senilai Rp1,5 triliun.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengaku kalau memang ada permintaan penyertaan modal dari BRK sampai Rp1 triliun lebih.
"Sudah diajukan untuk dibahas nanti, nilainya lebih malah [dari Rp1 triliun], untuk jelasnya nanti tanyakan ke Asisten II ya," katanya kepada Bisnis, Kamis (8/2/2018).
Sementara itu Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau Masperi malah kaget saat ditanyakan soal rencana suntikan modal ke Bank Riau Kepri.
Menurut dia rencana itu masih konsep saja, dan akan dibahas lebih lanjut dengan anggota legislatif sebagai landasan penyertaan modal lewat peraturan daerah (Perda).
"Tahu dari mana [soal penyertaan modal Rp1,5 triliun]? Iya memang baru mau konsep saja, melalui perda nanti karena butuh persetujuan legislatif," katanya sambil lalu.
Sebelumnya Kepala Biro Ekonomi Pemprov Riau juga seolah kaget saat ditanyakan mengenai penyertaan modal ke bank daerah.
Menurut dia belum ada rencana untuk itu karena pemda menunggu RUPS pada 9 Februari ini.
"Wah dari mana ni beritanya? Belum ada rencana untuk itu kan kita menunggu RUPS tanggal 9 jadi baru kita tahu, makasih wassalam," katanya.
Sebelumnya Direktur Utama Bank Riau Kepri Irvandi Gustari menyatakan saat ini pihaknya bersama pemda serta legislatif setempat sedang membahas penyertaan modal senilai Rp1,5 triliun.
"Memang saat ini bersama pemprov [Riau] tengah dibahas dengan legislatif untuk suntikan modal Rp1,5 triliun dalam tiga tahun anggaran," katanya.
Rencana itu ditujukan untuk menguatkan modal Bank Riau Kepri serta mendorong realisasi perubahan bank itu untuk naik kelas menjadi BUKU 3.