Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENCEMARAN TELUK BAYUR, 50 Ton CPO Tumpah ke Perairan

Perahu nelayan membawa plastik pembatas (oil boom) untuk menghambat penyebaran minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) milik PT Wira Innomas yang tumpah di perairan Teluk Bayur, Padang, Sumatra Barat, Kamis (28/9). Menurut Pihak PT Wira Innomas, minyak sawit yang tumpah ke laut kurang lebih 50 ton. Hal tersebut disebabkan terjadinya kebocoran pada pipa penyambung dari tangki penimbun./Antara-Muhammad Arif Pribadi
Perahu nelayan membawa plastik pembatas (oil boom) untuk menghambat penyebaran minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) milik PT Wira Innomas yang tumpah di perairan Teluk Bayur, Padang, Sumatra Barat, Kamis (28/9). Menurut Pihak PT Wira Innomas, minyak sawit yang tumpah ke laut kurang lebih 50 ton. Hal tersebut disebabkan terjadinya kebocoran pada pipa penyambung dari tangki penimbun./Antara-Muhammad Arif Pribadi

Bisnis.com, PADANG—Sekitar 50 ton Crude Palm Oil (CPO) olahan milik PT Wira Innomas, Kamis, tumpah di kawasan perairan Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Sumatera Barat.

"Tumpahan ini akibat bocornya tangki penyimpanan milik perusahaan itu sehingga cecerannya menutupi perairan laut di sekitar pelabuhan," kata Kapolsek Teluk Bayur AKP J. Hendro di Padang, Kamis.

Humas PT Wira Innomas Gunawan menyatakan tumpahan CPO tersebut berasal dari pabrik milik mereka akibat kebocoran pipa.

"Minyak yang tumpah ini adalah minyak nabati murni, bukan limbah " kata dia.

Menurut dia pihaknya tengah berusaha untuk menanggulangi tumpahan minyak tersebut.

"Kejadian ini jelas di luar keinginan kita semua. Dalam kurun 24 jam ke depan akan kita selesaikan" kata dia.

Ia menyatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap pipa dan mesin secara berkala, sehingga risiko kebocoran sangat kecil.

"Kemungkinan ini akibat gempa yang belakangan sering terjadi, akibatnnya merusak pipa dan hal itu tidak terdeteksi," katanya Sementara Humas PT Pelindo II Teluk Bayur Muhammad Taufik mengatakan untuk mengatasi tumpahan minyak itu pihaknya telah membentangkan dua oil bomb yang panjangnya 500 meter.

"Oil Bomb ini bertujuan untuk membatasi tumpahan minyak agar tidak menyebar luas dan mengganggu kapal lain," kata dia.

Menurut dia minyak yang menutupi permukaan air laut itu tidak akan mengganggu aktivitas pelabuhan.

Terkait sanksi atas tumpahan tersebut, ia menyebutkan itu kewenangan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).

"Keputusan KSOP nantinya juga tergantung dari penyelidikan kepolisian, jadi kami saat ini hanya terfokus kepada penanggulangan," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro