Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara mengklaim kondisi perekonomian daerahnya semakin baik dalam satu tahun terakhir.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumatra Utara Irman Dj Oemar menyatakan kondisi ekonomi dan sosial di provinsinya secara umum semakin baik.
"Hal ini dibuktikan dengan beberapa indikator pembangunan," kata dia, Selasa (30/5/2017).
Beberapa indikator pembangunan yang telah menunjukkan peningkatan a.l. pertumbuhan ekonomi pada 2016 menjadi 5,18% atau lebih tinggi dari 2015 yang berada pada angka 5,02%.
Kemudian PDRB per kapita Provinsi Sumut naik dari Rp41.02 juta pada 2015 menjadi Rp44.56 juta pada 2016. Indeks ketimpangan Sumut juga dinilai lebih baik dari nasional, di mana pada 2016, nasional berada pada angka 0.40, sedangkan Sumut 0.32.
"Berdasarkan pembagian kategori, ketimpangan Sumut berada pada kategori sedang (0.3 - 0.5)."
Selanjutnya, tingkat pengangguran terbuka pada 2016 tercatat sebesar 5,84% sedangkan di 2015 mencapai 6,71% atau berkurang 1,13%. Pencapaian pendapatan daerah pada APBD 2013 hingga 2017 juga dinilainya menunjukkan pertumbuhan.
Seperti pada aspek Pendapatan asli daerah (PAD) yang pada 2016 mencapai Rp10,44 triliun atau meningkat dari 2015 yang hanya Rp8,48 triliun.
Alokasi belanja daerah di 2016 juga mengalami peningkatan sebesar 16,01% yang terdiri atas Belanja Tidak Langsung (BTL) 74,26% dan Belanja Langsung (BL) 25,74%.
Angka kemiskinan Provinsi Sumut pada 2016 berada pada angka 10.27 atau menurun dibandingkan dengan 2015 yang tercatat 10.53%.
"Indikator-indikator lain seperti realisasi investasi juga mengalami peningkatan pada tahun 2016 sebesar Rp19,3 Triliun. Angka itu telah melampau target RPJM yang dipatok hanya Rp12,33 triliun."