Bisnis.com, PALEMBANG – Pemprov Sumatra Selatan mengalokasikan biaya perbaikan jalan pada APBD 2019 senilai Rp1,5 triliun dan diklaim sebagai jumlah terbesar sepanjang sejarah berdirinya provinsi itu.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan pihaknya ingin fokus belanja tahun depan untuk perbaikan infrastruktur, terutama jalan.
“Jalan mulus tetap jadi prioritas kami. Rencananya akan kami anggarkan Rp 1,5 triliun. Itu yang terbesar sepanjang sejarah Sumsel untuk perbaikan jalan dan jembatan,” katanya, Jumat (16/11/2018).
Berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (PUBM) Sumsel tahun 2018, jalan provinsi yang rusak sebesar 25,78% atau sepanjang 390,3 kilometer dari total panjang jalan provinsi 1.513,65 km.
Deru mengatakan besarnya anggaran perbaikan jalan tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen dirinya yang sedari awal menginginkan pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah Sumsel.
“Kami ingin membuka akses seluas-luasnya bagi daerah agar bisa mendistribusikan hasil bumi,” katanya.
Deru menjelaskan salah satu contoh kerugian buruknya akses jalan yakni banyaknya hasil bumi asal Sumsel, seperti kopi dan beras, dijual ke provinsi tetangga. Dampaknya, Sumsel yang seharusnya menjadi daerah penghasil tidak dikenal oleh masyarakat luas.
“Contohnya kopi. Jalan yang masih buruk di Sumsel membuat petani menjualkan hasil tanamannya ke Lampung. Orang-orang akhirnya mengenal Lampung sebagai daerah pengekspor kopi. Padahal mayoritas itu hasil petani kita,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Jalan Dinas PUBM Sumsel, Mucthar, mengatakan ratusan kilometer jalan yang rusak terbagi dalam kategori jalan rusak berat sepanjang 134 km dan rusak ringan sepanjang 256 km.
Menurut Muchtar, pihaknya telah mengalokasikan dana untuk perbaikan jalan yang dianggarkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2018 namun dinilai masih sangat terbatas, yakni hanya Rp20 miliar.
Adapun kondisi jalan provinsi yang rusak banyak berada di Kabupaten Muara Enim, yang merupakan daerah tambang batu bara, sepanjang 88 km dengan rincian 66 km dalam kondisi rusak berat dan 22 km rusak ringan.
Daerah lainnya adalah Kabupaten Ogan Ilir dengan kondisi jalan rusak mencapai 62 km, yang terdiri dari rusak ringan sepanjang 52,17 km dan rusak berat 10,18 km.
Masih banyaknya jalan yang rusak tersebut membuat target kemantapan jalan sebesar 85% sulit tercapai pada tahun ini. Pasalnya, realisasi jalan mantap di Sumsel baru mencapai 74,78% atau sepanjang 1.131 km.