Bisnis.com, PEKANBARU - Hari Desa Nasional yang diperingati pada 15 Januari 2025 menjadi momentum untuk merefleksikan kembali pentingnya peran desa dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) secara konsisten turut andil dalam mengembangkan potensi lokal guna menggerakkan ekonomi masyarakat di sejumlah desa sekitar daerah operasi.
“Kami mendukung pemberdayakan masyarakat desa melalui sejumlah program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) baik pada pilar ekonomi maupun lingkungan. Salah satunya Program Desa Wisata yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui pengembangan potensi wisata desa,” kata Manager Corporate Communication PHR Sonitha Poernomo, Jumat (17/1/2025).
Foto: PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) turut andil dalam mengembangkan potensi lokal guna menggerakkan ekonomi masyarakat di sejumlah desa sekitar daerah operasi
Seperti pengembangan Desa Wisata Kampung Patin, di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kampar. Bersama mitra pelaksana Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau, PHR melakukan pendampingan yang berfokus pada peningkatan keterampilan pengembangan budi daya ikan patin, identifikasi potensi objek wisata, pemandu wisata, penginapan, suvenir (cenderamata) dan kuliner khas ikan patin.
Pendampingan desa wisata sudah dimulai sejak 2019. Setidaknya terdapat 160 hektare cakupan kolam ikan patin yang menghasilkan ikan segar mencapai 15 ton per hari. Tidak hanya ikan patin segar, masyarakat di lokasi tersebut juga mampu memproduksi berbagai olahan dari ikan patin seperti, ikan salai, nugget ikan, bakso ikan, kerupuk kulit ikan dan siomay ikan.
Putaran pendapatan yang dihasilkan dari panen ikan patin mencapai puluhan juta per hari. Produk abon ikan patin saat ini bahkan telah tembus pasar internasional, yakni Malaysia. Potensi ekonomi yang ada sekaligus mendukung potensi wisata alam di sekitar desa. Berbagai wisata alam dan budaya yang dapat dikunjungi di Desa Koto Masjid antara lain Air Terjun Sungai Gagak, Puncak Kompe, Air Terjun Lembah Aman dan Atraksi Gelek Tobu, “Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan akan semakin menggali potensi desa serta peluang ekonomi dari kunjungan wisata.” katanya.
Beberapa prestasi telah diraih Desa Wisata Kampung Patin, di antaranya Juara I Nasional untuk Perguruan Tinggi Pendamping Desa Wisata (2020) dan Juara II Kategori Souvenir pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (2021).
Tidak hanya Desa Koto Masjid, program desa wisata juga dilaksanakan di Pulau Belimbing, Desa Kuok, Kampar. Pulau Belimbing menyimpan banyak potensi wisata serta kearifan lokal masyarakat yang syarat dengan budaya. Di daerah ini, masih banyak terdapat rumah-rumah adat atau Rumah Lontiok yang sudah berusia ratusan tahun. Mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani. Unsur kebudayaan di Desa Wisata Pulau Belimbing mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat dan tidak dapat dipisahkan.
Bersama mitra pelaksana STP Riau, PHR menggelar pengembangan wisata berbasis budaya di Pulau Belimbing melalui kelompok diskusi terarah (FGD) dan sosialisasi pendamping desa wisata. Pelatihan ekonomi kreatif pembuatan dekla dan menyediakan peralatan pengupas kelapa.
Intervensi juga dilakukan di Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru. PHR dan mitra pelaksana STP Riau membuat lettering nama wisata Kreatif Kampung Bandar serta mengadakan kelompok diskusi terarah (FGD) sosialisasi, pelatihan SDM pariwisata serta pembinaan UMKM.
Di Desa Tanjung Punak, dilaksanakan juga pembuatan lettering nama desa wisata, sapta pesona serta pelatihan dan pendampingan homestay, kuliner dan gastronomi, tata kelola dan pemandu.
Belum lama ini, PHR juga mendukung Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, Kampar menjadi desa wisata mandiri dan berkelanjutan. Desa ini memiliki hutan adat Bernama Imbo Putui, menjadi salah satu potensi wisata yang dapat dikembangkan sekaligus dapat menunjang perekonomian masyarakat di Petapahan. Hutan Adat Imbo Putui merupakan salah satu hutan alam yang tersisa di Provinsi Riau.
PHR bersama STP Riau memberikan pelatihan dan pendampingan dalam penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk pariwisata dan kelembagaan Desa Wisata bagi masyarakat. Pelatihan dan pendampingan peningkatan kapasitas pelaku wisata berfokus pada pemahaman masyarakat tentang konsep dan pengelolaan desa wisata. Kiat mengembangkan keterampilan SDM dalam memberikan pelayanan pariwisata.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan SDM serta memperkuat kelembagaan desa wisata dalam mengelola dan mengembangkan potensi pariwisata lokal secara profesional,” kata Ketua STP Riau Eni Sumiarsih.
PHR dan STP Riau turut memberikan pendampingan dan pelatihan pengembangan produk pariwisata dan ekonomi kreatif untuk masyarakat Desa Bukitbatu, Bengkalis. Desa Bukit Batu, memiliki potensi wisata yang menarik dengan kekayaan sejarah, budaya dan kearifan masyarakat melayu yang kental.
Pelatihan yang diberikan mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan produk wisata, manajemen bisnis, hingga pemasaran digital. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat menciptakan produk-produk wisata yang unik dan menarik, serta mampu memasarkannya dengan efektif.
Bersamaan dengan Peringatan Hari Desa Nasional 2025 ini, PHR terus berupaya menyelaraskan semangat pemerintah dalam memperkuat peran desa sebagai pusat pertumbuhan, pusat kebudayaan, dan sebagai subyek pembangunan.