Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Imlek 2576, Harga Sembako di Sumbar Naik

Selain cabai merah yang mengalami kenaikan, bawang merah juga turut mengalami kenaikan.
Seorang petani memanen cabai merah di kebun di Desa Sungai Nanam, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, Jumat (23/8/2024). Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Seorang petani memanen cabai merah di kebun di Desa Sungai Nanam, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, Jumat (23/8/2024). Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Menjelang perayaan tahun baru Imlek 2576 harga sembako di sejumlah pasar di Kota Padang, Sumatra Barat, terpantau mengalami kenaikan.

Salah seorang pedagang di Pasar Raya Padang, Anto mengatakan harga sembako yang mengalami kenaikan itu, mulai dari cabai merah, bawang merah, ayam potong, hingga telur ayam ras. Sementara untuk komoditas lainnya harga di tingkat pasar terbilang stabil dan bahkan ada yang turun.

“Untuk cabai merah yang ada di pasar saat ini merupakan cabai merah asal Kerinci, bukan cabai merah lokal yang ada di Sumbar. Kondisi harganya pun agak unik, kadang-kadang bisa lebih dari Rp40.000 per kilogram, dan kadang-kadang bisa turun sampai Rp35.000 per kilogram,” katanya, Senin (13/1/2025).

Dia menyebutkan perubahan harga cabai merah di Pasar Raya Padang, terjadi per harinya. Tapi kondisinya fluktuatif, hal ini dikarenakan pasokan jenis cabai merah yang masuk ke pasar tidak selalu dari Kerinci, tapi juga ada kadang-kadang dari Aceh, Medan, dan dari Jawa.

“Kalau sekarang untuk harga merah cabai merah Kerinci di Padang Rp40.000 per kilogram. Harga itu naik bila dibandingkan kemarin, dimana harganya Rp36.000 per kilogram. Tapi untuk besok, belum tentu lagi, bisa jadi naik atau malah turun. Ya, karena pasokan yang masuk itu tak menentu juga,” ujarnya.

Anto menyampaikan kondisi harga cabai merah akan terpantau tetap, bila jenis cabai merah yang masuk tidak datang dari daerah yang berbeda. Misalnya, jika dari hari ke hari yang masuk adalah cabai merah dari Jawa, maka diperkirakan harganya akan tetap, dan hanya kemungkinan kecil mengalami kenaikan atau penurunan.

“Sekarang di Pasar Raya Padang ini, berubah-ubah jenis cabai merah yang masuk. Sekarang cabai asal Kerinci, kemarin cabai Aceh, dulu ada dari Medan. Kadang-kadang ada dari Jawa. Jadi kalau sudah berubah-ubah begitu, kondisi harganya tidak bisa disamakan antara cabai Kerinci dan Medan,” jelasnya.

Selain cabai merah yang mengalami kenaikan, bawang merah juga turut mengalami kenaikan, dimana untuk bawang merah kualitas bagus atau ukurannya yang terbilang besar Rp38.000 per kilogram. Sementara untuk bawang merah yang ukuran kecil seharga Rp25.000 per kilogram.

Menurutnya kondisi harga bawang merah yang demikian, telah mengalami kenaikan semenjak awal bulan Januari 2025 ini. Biasanya harga bawang merah di pasar untuk kualitas bagus dibawah Rp30.000 per kilogram, kemudian untuk bawang merah ukuran kecil bisa seharga Rp15.000 per kilogram.

“Jadi memang lagi naik untuk bawang merah. Kondisi ini juga tidak jauh berbeda dengan kondisi harga cabai merah. Perubahan harganya cepat juga, hal ini dikarenakan soal pengaruh cuaca juga, kalau lagi musim hujan, harga bawang merah cenderung naik,” ungkapnya.

Kemudian untuk harga ayam potong di Pasar Raya Padang pada hari ini di angka Rp40.000 per kilogram dari Rp37.000 per kilogram, telur ayam ras Rp57.000 per rak dari Rp52.000 per rak.

Sedangkan harga sembako yang mengalami penurunan harga itu mulai dari sayur sawi kini Rp5.000 per kilogram dari Rp10.000 per kilogram, tomat Rp10.000 per kilogram dari Rp7.000 per kilogram.

Sementara itu, petani di Kabupaten Solok, Indra Wardi menyampaikan kondisi produksi harga cabai merah di Solok tengah menurun, akibat banyaknya tanaman cabai merah di serang virus yang menyebabkan daun-daun tanaman cabai merah jadi keriting atau tidak tumbuh dengan baik.

“Panen lagi tidak bagus, kalau daunya itu keriting, buahnya akan ikut keriting. Padahal harga di tingkat petani Rp40.000 per kilogram. Hasil panen pun hanya 40% di jual di sekitaran pasar di Solok, sedangkan 60% nya di jual ke luar Solok dan luar dari Sumbar,” jelasnya.

Dia mengatakan kondisi yang terjadi saat ini terbilang sulit, disaat harga cabai merah lagi bagus, petani tidak bisa menikmati panen yang bagus. Bahkan ada petani yang tidak lagi bertanam cabai merah dan beralih jadi bertanam bawang merah.

Menurutnya bila serangan virus yang menyerang tanaman cabai merah, mau tidak mau, petani harus beralih bertanam jenis tanaman lainnya, agar lahan yang ada itu tidak dibiarkan tidur. “Sekarang lagi banyak tanam bawang merah, karena daerah kami ini bagian dari kawasan sentra bawang merah,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper