Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas minyak sawit dan turunan paling banyak diekspor Sumatra Barat pada November 2024 dengan tujuan negara India.
Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan melihat pada nilai ekspor asal Sumbar pada November 2024 sebesar US$220,26 juta atau turun sebesar 9,66% dibandingkan dengan ekspor Oktober 2024 yang sebesar US$243,82 juta.
“Ekspor asal Sumbar November 2024 ini mengalami penurunan sebesar 5,49% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Sugeng dikutip dari data BPS, Jumat (3/1/2025).
Dia menjelaskan ekspor asal Sumbar pada November 2024 terjadi pada beberapa golongan barang, nilai terbesar adalah golongan lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar US$178,09 juta, diikuti golongan karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar US$9,06 juta, dan golongan berbagai produk kimia (HS 38) sebesar US$6,51 juta.
Menurutnya bila dilihat peranan golongan barang terhadap total ekspor Januari–November 2024 tercatat 79,79% merupakan ekspor dari golongan lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) dan 4,02% merupakan golongan karet dan barang dari karet (HS 40).
Pada November 2024, komoditas yang paling banyak diekspor pada golongan lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) adalah liquid fractions of palm oil, refined oil, but not chemically modified, with iodine value 55 or more, but less than 60 (US$93,02 juta), Refined palm oil (US$49,88 juta), dan Crude palm oil (US$32,45 juta).
Baca Juga
“Juga ada golongan karet dan barang dari karet (HS 40) komoditas yang diekspor adalah Technically specified natural rubber (TSNR) 20 sebesar US$8,65 juta,” ujarnya.
Sugeng menyampaikan ekspor asal Sumbar pada November 2024 dikirim ke beberapa negara tujuan. Nilai ekspor terbesar pada November 2024 adalah ke India sebesar US$52,32 juta dan selanjutnya ke Bangladesh sebesar US$42,04 juta.
Ekspor asal Sumbar ke India memiliki peran yang terbesar terhadap total ekspor Sumbar pada Januari–November 2024, yaitu sebesar 30,39%. Selanjutnya ekspor ke Pakistan memberikan peran sebesar 23,06% dan ekspor ke Bangladesh memberikan peran sebesar 8,63%.
“Komoditas utama yang diekspor ke India pada November 2024 adalah crude palm oil (CPO). Sementara itu untuk ekspor ke Pakistan komoditas utama yang diekspor pada bulan ini adalah refined palm oil,” tegasnya.
Selanjutnya untuk peranan dan perkembangan eskpor asal Sumbar menurut sektor pada November 2024, kata Sugeng, ekspor produk industri pengolahan mengalami penurunan sebesar 10,20% dibandingkan bulan sebelumnya.
Dimana kontribusi sektor industri pengolahan terhadap total ekspor Sumbar periode Januari–November 2024 sebesar 95,50%.
Ekspor senilai US$220,26 juta pada November 2024 sebagian besar dimuat di pelabuhan muat yang ada di Sumbar.
Sugeng menjelaskan ekspor asal Sumbar melalui pelabuhan muat di Sumbar ini mengalami penurunan sebesar 9,29% dibanding bulan sebelumnya.