Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada November 2024 Provinsi Sumatra Selatan mengalami inflasi tahunan sebesar 0,73% dengan indeks harga konsumen 106,48.
Kepala BPS Sumatra Selatan (Sumsel) Moh Wahyu Yulianto menjelaskan pergerakan selama 2024 ini memang pada periode November 2024 terjadi inflasi yang paling tinggi.
“Tetapi kita berhasil menurunkan atau mengendalikan tingkat inflasi dari Januari, Februari, Maret dan seterusnya dan sekarang sudah mulai bergerak,” jelasnya, Senin (2/12/2024).
Dia menjelaskan, pemicu kenaikan tersebut yaitu ada kenaikan BBM walaupun kelasnya premium, kenaikan harga minyak goreng curah yang saat ini telah langka, serta tomat dan bawang merah yang pasokannya di sentral produksi atau panen tidak banyak.
“Sehingga mendorong harga yang signifikan yang cukup tinggi, bahkan semua kabupaten seperti Muara Enim, menjadi yang paling tinggi turut andil penyumbang tertinggi,” sambung Wahyu.
Adapun andil lima komoditas utama yaitu emas, tomat, daging ayam ras, bawang merah dan minyak goreng pada inflasi periode November yakni sebesar 1,30%.
Baca Juga
Sementara dari sisi kelompok pengeluaran, inflasi yoy di Sumsel terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,68%, kelompok kesehatan 1,78%, kelompok transportasi 1,60%, kelompok rekreasi olahraga dan budaya 1,55%, serta kelompok pendidikan 1,87%.
Lebih lanjut, Wahyu menambahkan, dengan adanya momen natal dan tahun baru di satu bulan terakhir tahun ini, juga diharapkan akan mendorong tingkat konsumsi masyarakat.
“Meskipun juga ada beberapa kebijakan untuk mengantisipasi tekanan inflasi yang tinggi salah satunya adalah penurunan untuk tarif angkutan udara sebesar 10%,” kata dia.
Untuk diketahui tingkat inflasi month to month di Sumsel pada periode yang sama tercatat 0,58% dengan komoditas penyumbang inflasi yaitu tomat, bawang merah, emas perhiasan, minyak goreng dan angkutan udara.
Beberapa catatan peristiwa yang memengaruhi laju inflasi November diantaranya kenaikan harga bawang merah dan tomat disebabkan stok yang semakin berkurang, kenaikan harga minyak goreng curah didorong oleh kenaikan harga CPO, serta kenaikan tarif angkutan udara didorong oleh terkereknya permintaan tiket pesawat menjelang natal dan tahun baru.