Bisnis.com, PALEMBANG – Program Kementerian Pertanian berupa optimalisasi lahan diklaim menjadi salah satu faktor pendorong meningkatnya luas panen padi di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Moh Wahyu Yulianto menyebut luas panen padi di wilayah itu diperkirakan sekitar 521,25 ribu hektare pada tahun 2024 atau mengalami peningkatan mencapai 17,11 hektare dibandingkan tahun sebelumnya.
“Atau meningkat sekitar 3,30% dibandingkan luas panen 2023 yang sebesar 504,14 hektare,” kata Wahyu, Selasa (15/10/2024).
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel Bambang Pramono menjelaskan peningkatan luas panen padi di Sumsel didorong oleh beberapa faktor. Meliputi penerapan tiga program utama Kementerian Pertanian yaitu optimalisasi lahan, pompanisasi dan implementasi padi gogo.
Serta konsistensi penyaluran benih padi, pupuk, dan pestisida melalui anggaran APBD mulai tahun 2021 sampai 2024. Dimana program tersebut akan membantu meningkatkan lahan-lahan yang sebelumnya memiliki margin produktivitas hanya 4-5 ton menjadi 6-7 ton.
“Bantuan-bantuan konsisten selama empat tahun ini yang menyebabkan produksi [Sumsel] Insyaa Allah akan meningkat,” kata dia.
Baca Juga
Meski demikian, imbuh Bambang, terdapat sisa waktu tiga bulan terakhir di tahun ini yang dapat dioptimalkan untuk perluasan lahan panen padi di Sumsel.
Pihaknya berharap dengan peningkatan luas panen, jumlah produksi padi di Sumsel juga ikut terkerek hingga 5,6 ton per hektare. “Sehingga produksi kita akan lebih baik atau lebih tinggi daripada yang diumumkan tadi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, luas panen padi di Sumsel pada tahun 2024 ini menduduki peringkat keempat tertinggi secara nasional, setelah Provinsi Aceh, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.