Bisnis.com, BATAM - Salah satu sektor ekonomi potensial di Kepulauan Riau (Kepri), yakni perikanan terus dikembangkan. Salah satu caranya yakni dengan pembangunan pabrik pengolahan ikan dan fasilitas cold storage yang dilakukan PT Bintan Intan Gemilang (BIG) di Kampung Budi Mulya, Kelurahan Kijang Kota, Kabupaten Bintan, Kepri.
Pabrik pengolahan ikan ini ditargetkan rampung pada Mei 2025, dan diharapkan dapat mendukung industri perikanan tangkap, serta meningkatkan nilai tambah produki perikanan sebelum diekspor.
CEO PT BIG Dinaria mengatakan mereka telah mempekerjakan sebanyak 80 orang pekerja lokal, dan akan menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak lagi.
"Kami berencana merekrut sekitar 250 orang saat pabrik ini beroperasi penuh. Ini termasuk anak-anak muda Bintan yang memiliki keterampilan di bidang pengolahan perikanan," katanya, Kamis (26/9/2024).
Dinaria mengungkapkan bahwa PT BIG saat ini telah mengolah berbagai jenis ikan, seperti ikan kakap, kerapu, sotong dan ikan kerambah lainnya untuk pasar lokal dan internasional. Cold storage yang sedang dibangun akan mampu menyimpan hasil tangkapan hingga dua tahun, sehingga produk tetap segar untuk diekspor.
"Dengan adanya fasilitas ini, kami berharap bisa mendukung lebih banyak nelayan lokal dan meningkatkan nilai jual produk perikanan Kepri," ungkapnya.
Baca Juga
Di tempat yang sama, Wakil Ketua I DPRD Kepri Dewi Ansar menjelaskan potensi perikanan di Kepri sangat besar.
"Kepri ini terdiri dari 96% wilayah lautan, dengan panjang garis pantai mencapai 2.368 km. Sebagian besar masyarakatnya adalah nelayan, dengan jumlah nelayan mencapai sekitar 143.354 orang. Pembangunan pabrik pengolahan ikan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka," paparnya.
Ia kemudian menyebut potensi produksi perikanan budi daya sebesar 27.436 ton dan perikanan tangkap mencapai 1,3 juta ton. Pabrik ini akan memproses hasil tangkapan nelayan menjadi produk bernilai tambah yang siap dipasarkan ke mancanegara.
"Dengan adanya pabrik ini, produk-produk perikanan tangkap dari nelayan dapat diproses menjadi produk bernilai tambah dan diekspor ke pasar internasional, seperti Singapura, Malaysia dan Amerika," pungkasnya.(K65)