Bisnis.com, PALEMBANG – Pengamat pertanian sekaligus Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian (Perhepi) Komisariat Daerah Palembang, Mirza Antoni memandang usulan memasukkan pengolahan rawa menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) merupakan langkah yang tepat.
Selain dapat mendorong peningkatan produksi padi, langkah itu juga dinilai mampu memaksimalkan pemanfaatan potensi lahan rawa yang cukup besar di wilayah Sumatra Selatan.
“Saya nilai ini tepat, karena potensi lahan rawa cukup besar dan belum optimal pemanfaatannya,” ungkap Mirza kepada Bisnis, Selasa (17/9/2024).
Dia menuturkan, permasalahan penanaman padi di lahan rawa selama ini yaitu musim tanam yang hanya bisa dilakukan satu kali setahun. Oleh karenanya, optimalisasi lahan rawa diharapkan mampu memperbaiki saluran air dan meningkatkan jumlah musim tanam.
“Sehingga [penanaman] dapat diusahakan dua kali setahun,” imbuhnya.
Masih dikatakan Mirza, masuknya optimalisasi lahan rawa menjadi PSN juga berpotensi menarik minat investor. Namun, yang menjadi catatan yakni perlunya integrasi lahan.
Baca Juga
“Iya [integrasi], kalau lahannya tersebar maka investor tidak tertarik karena tidak efisien,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Sumsel, Bambang Pramono menyebutkan potensi lahan rawa yang diajukan untuk masuk dalam PSN mencapai 620 ribu hektare. Sementara hasil yang diverifikasi oleh Kementerian Pertanian hanya 409.991 hektare.
Adapun kabupaten yang akan menjadi pilot project yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir seluas 125 ribu hektare dan Ogan Ilir 35 ribu hektare.
“Dua kabupaten itu yang coba akan kita tindak lanjuti untuk mendapatkan peta SHP dan disampaikan kepada Kemenko Perekonomian,” jelas Bambang.