Bisnis.com, SEKAYU – Ambruknya jembatan di Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, karena ditabrak kapal tongkang bermuatan batu bara, selain menelan korban jiwa juga menyebabkan masyarakat setempat tidak bisa berlalu-lintas dengan normal.
Di satu sisi, jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses transportasi yang digunakan oleh masyarakat.
Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Muba memfokuskan 3 gerakan cepat dan prioritas untuk kepentingan masyarakat, yaitu menyalakan listrik, penyeberangan arus transportasi masyarakat, dan santunan untuk korban.
“Ini memang merupakan musibah tapi karena sebuah kelalaian. Tidak perlu saling menyalahkan karena ini sudah terjadi. Mari sama-sama kita selesaikan. Jadi kami tegaskan agar semua pihak yang menyebabkan musibah ini harus turun tangan ikut membantu menuntaskan permasalahannya,” kata Pj Bupati Muba melalui Sekda Muba Apriyadi saat memimpin rapat pembahasan tindaklanjut penabrakan jembatan (P6) Sungai Lalan di Kecamatan Lalan, Rabu (14/8/2024).
Apriyadi juga menekankan estimasi untuk listrik menyala dalam kurun waktu 1 minggu sudah harus dituntaskan karena listrik ini menjadi kebutuhan yang paling utama. Selanjutnya, penyeberangan arus transportasi masyarakat menjadi fokus kedua agar segera bisa terlaksana.
“Kami tidak mau masyarakat terlalu banyak rugi akan hal ini,” tegas Apriyadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Musni Wijaya menyampaikan upaya yang telah dilakukan untuk sementara waktu adalah melakukan peninjauan ke lokasi, melakukan koordinasi dengan PLN/MEP untuk percepatan listrik, menutup sementara arus lalu lintas angkutan barang di bawah jembatan, memasang blokade jalan di atas jembatan agar masyarakat tidak masuk ke area jembatan, dan memasang tanda di bawah jembatan agar tidak ada kapal melintas di bawah jembatan.
Untuk masyarakat dan anak sekolah yang menyeberang disiapkan ketek pompong dan dermaga darurat. Dishub Muba juga melakukan koordinasi dengan KSOP Kelas I Palembang untuk tidak menerbitkan Surat Persetujuan Olah Gerak (SPOG) Kapal untuk melintas di bawah jembatan P.6 Lalan.
Dia menambahkan pengalihan arus lalu-lintas angkutan barang yang menggunakan kendaraan roda 4 dialihkan ke penyeberangan ponton milik PT Banyu Kahuripan Indonesia.
“Penanganan korban luka berat dan luka ringan sementara dirujuk ke puskesmas terdekat dan sebagian sudah pulang. Nahkoda kapal diamankan Polairud Polda Sumsel,” bebernya.