Bisnis.com, PEKANBARU -- Meningkatnya harga jual emas di pasar global ternyata ikut menarik minat masyarakat di Pekanbaru Riau untuk berinvestasi di komoditas emas.
Harga emas Antam misalnya mengalami kenaikan signifikan dari angka Rp1,1 jutaan di awal 2024, kini sudah di level Rp1,3 jutaan dan terus mengalami peningkatan.
Selain emas fisik, minat itu juga tergambar dari terus bertambahnya animo masyarakat di trading atau perdagangan berjangka komoditas emas.
Senior Analyst PT Menara Mas Futures, Riky Setiawan mengatakan secara nasional ada 1.000 lebih investor yang telah melalukan trading melalui pihaknya, sedangkan untuk di Pekanbaru saja ada lebih dari 200 investor.
"Dari 1.000 lebih investor nasional dan sekitar 200 investor di Pekanbaru, memang saat ini transaksi trading di bursa berjangka komoditas emas menjadi pilihan yang diminati masyarakat di sini," ungkapnya Rabu (12/6/2024).
Menurutnya trading bursa berjangka komoditas emas sangat bergantung terhadap masalah di tingkat global dan kebijakan negara adidaya seperti Amerika, yang berdampak terhadap institusi keuangan di seluruh dunia.
Baca Juga
Dia mengakui investor perlu mempelajari aspek fundamental yang mempengaruhi harga emas. Seperti kondisi geopolitik, nilai tukar dollar, dan aksi jual beli emas oleh negara-negara pemborong emas.
Selain itu pelajari pula aspek teknikal, dengan menguasai beberapa indikator dasar seperti indikator Relative Strength Index, Moving Averages, Fibonanci Retracement dan sebagainya. Dia mengatakan investor tinggal memilih indikator yang disukai dan sesuai dengan gaya tradingnya.
Riky mencontohkan dari data Non-Farm Payrolls (NFP) atau Ketenagakerjaan Amerika Serikat dirilis pada Jumat, (7/6/2024) lalu harga emas di pasar internasional langsung merosot tajam dari posisi $2.330/toz ke level $2.285/toz. Hasil laporan NFP yang melebihi ekspektasi dan turut menguatkan dollar akan menekan harga emas dalam minggu ini.
Laporan dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) mencatat pasar tenaga kerja AS masih positif dengan penambahan 272.000 pekerjaan pada Mei, jauh melebihi perkiraan 185.000 dan angka April sebesar 165.000.
Data ini diprediksi semakin memperkuat spekulasi Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama. Selain itu keputusan Bank Rakyat Tiongkok yang menghentikan pembelian logam emas turut menahan harga emas untuk naik lebih tinggi lagi.
"Dengan berbagai indikator ini kami meyakini tren harga emas bakal terus meningkat, seperti di Indonesia setiap tahunnya harga emas juga cenderung mengalami kenaikan sekitar 10% dan ini momen yang menarik untuk investor komoditas emas," ujarnya.
Adapun untuk meningkatkan pemahaman dan minat masyarakat, pihaknya terus menggelar edukasi trading berjangka bagi publik secara rutin, bisa di berbagai lokasi keramaian termasuk kafe dan restoran yang ada di Pekanbaru.