Bisnis.com, PEKANBARU -- Kementerian Keuangan mencatat kinerja dan realisasi APBN di wilayah Riau sampai akhir 2024 ini masih mengalami defisit, dengan nilai mencapai Rp2,01 triliun.
Kepala Kanwil DJPb Riau Heni Kartikawati menjelaskan sampai dengan akhir April 2024, APBN Riau mencatatkan pendapatan sebesar Rp7,08 triliun.
"Pendapatan negara di Riau ini terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp6,59 triliun dan PNBP sebesar Rp482,54 miliar," ujarnya Rabu (22/5/2024).
Dia menguraikan untuk Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), saat ini tercatat realisasinya tumbuh sebesar 1,77% yang disebabkan realisasi pendapatan BLU yang tumbuh dibanding tahun lalu.
Sejumlah satker dengan pertumbuhan PNBP tertinggi adalah Universitas Riau, Balai Pengelola Transportasi Darat Riau, Kejaksaan Negeri Pekanbaru, Kantor BPN Pelalawan, Kantor BPN Kuansing, dan Kejari Dumai.
Sementara itu untuk realisasi belanja negara di daerah itu sudah mencapai Rp9,09 triliun, yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat senilai Rp2,74 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) senilai Rp6,36 triliun, sehingga defisit April 2024 mencapai Rp2,01 triliun.
Baca Juga
"Dengan kinerja APBN di Riau saat ini, pemerintah akan terus mewaspadai volatilitas pasar keuangan dan komoditas serta perlambatan pertumbuhan perekonomian dunia. APBN 2024 terus dioptimalkan sebagai shock absorber untuk melindungi daya beli, menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung berbagai agenda pembangunan," pungkasnya.