Bisnis.com, PADANG — PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Internasional Minangkabau (BIM) memperkirakan terjadi peningkatan penumpang pada momen mudik lebaran 2024 sebesar 11%.
Executive General Manager PT AP II Kantor Cabang BIM Indrawansyah mengatakan terhitung dibukannya Posko Terpadu Angkutan Lebaran di BIM yakni tanggal 3-18 April 2024 ini, maka perkiraan puncak mudik terjadi pada H-4 yakni pada hari Sabtu (6/4) mendatang.
"Kami menghitung jadwal sekolah, dan hari Jumat (5/4) terakhir sekolah, sehingga di hari Sabtu itu atau H-4 sudah banyak perantau yang melakukan mudik," katanya, Rabu (3/4/2024).
Pria yang akrab disapa Idol ini menjelaskan khusus di momen H-4 itu akan ada 55 penerbangan dengan jumlah penumpang 11.000 orang di hari tersebut, baik yang kedatangan maupun yang keberangkatan.
"Jadi kami prediksi peningkatan itu mencapai 11%," sebutnya.
Sedangkan untuk kondisi H-1 ini kondisi di BIM masih terbilang normal, dimana ada sebanyak 6.000 penumpang, dan kondisi tersebut bila dibandingkan di hari biasanya jumlah penumpang 5.000 orang, artinya kenaikan pada H-1 terbilang masih kecil.
Baca Juga
"Secara umum di H-1 ini penumpang masih terbilang normal, karena memang pada pekan ini masih ada yang bekerja dan anak-anak masih sekolah. Makanya di H-4 kami prediksi terjadi puncak mudik di BIM," tegas Idol.
AP II Kantor Cabang BIM juga memperkirakan puncak arus balik mudik diperkirakan pada H+4, karena ada 52 penerbangan di hari tersebut. Kemudian seiring telah dibukanya Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2024 di BIM, Idol berharap masyarakat maupun penumpang yang ada di BIM bisa merasa aman dan nyaman.
"Jadi di posko itu seluruh aktivitas akan dipantau," ucap dia.
Selain adanya perkiraan terjadi peningkatan penumpang, AP II Kantor Cabang BIM juga turut mempersiapkan langkah-langkah menghadapi kondisi cuaca di Sumbar, terutama soal erupsi Gunung Marapi.
Dia menjelaskan bahwa sejak Desember 2023 hingga Maret 5 kali BIM ditutup akibat sebaran abu vulkanik yang tiba di kawasan bandara. "Semoga tidak terjadi lagi. Tapi untuk menghadapi kondisi ini, AP II dan Otoritas Bandara bersama BMKG terus melakukan koordinasi terkait hasil pemantauan udara melalui paper test per jam nya," jelas dia.
