Bisnis.com, PEKANBARU -- Gubernur Riau Edy Natar Nasution bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau meninjau ruas Jalan Tol Bangkinang-XIII Koto Kampar.
Edy Natar mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan jalan tol yang rencananya akan dibuka sementara mulai 23 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024, sebagai upaya mendukung kelancaran arus lalu lintas selama masa libur Natal dan Tahun Baru.
Meskipun jalan tol tersebut belum mencapai tahap penyelesaian 100%, Edy mengumumkan keputusan pembukaan sementara dengan alasan mendukung mobilitas masyarakat.
"Dari total panjang jalan sejauh 25 km, sekitar 4 km masih dalam proses pengerjaan. Kami mengimbau agar masyarakat yang melintas tetap berhati-hati, mengingat masih ada sebagian jalan yang dalam tahap pembangunan," ungkapnya, Kamis (21/12/2023).
Sementara itu, Project Direktor PT Hutama Karya ruas tol Bangkinang-Pangkalan Bambang Hendarto menyatakan bahwa progres pembangunan jalan tol telah mencapai 94%.
Dengan target penyelesaian pekerjaan pada Januari 2024, pembukaan operasional jalan tol direncanakan mulai 23 Desember hingga 2 Januari 2024, terbatas pada jam siang sebagai langkah untuk memperlancar arus lalu lintas.
Baca Juga
"Kalau untuk saat ini progres konstruksinya sudah 94%. Namun, untuk mendukung arus lalu lintas akan kami buka secara operasional mulai 23 Desember hingga 2 Januari. Pembukaan jalan tol ini khusus untuk siang hari saja," jelas Bambang.
Selain mempertimbangkan segi kelancaran arus lalu lintas, penggunaan jalan tol ini juga diharapkan dapat memangkas jarak tempuh hingga 10 km jika dibandingkan dengan menggunakan jalan nasional. Bukan hanya dari segi jarak, namun waktu tempuh juga diperkirakan akan semakin cepat, mengingat jalan tol menawarkan jalur yang lebih lurus dan minim belokan.
Dengan adanya pembukaan sementara jalan tol Bangkinang-XIII Koto Kampar, diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat yang merayakan libur Nataru, serta menjadi langkah positif dalam mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumbar-Riau tersebut.