Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbas Penyesuaian, Tarif Air Minum PDAM Jadi Penyumbang Tertinggi Inflasi Sumsel

Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga menjadi penyumbang tertinggi inflasi Provinsi Sumatra Selatan untuk periode Oktober 2023.
Petugas mencatat penggunaan air pelanggan layanan air bersih yang dikelola oleh Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS). /Foto: Istimewa
Petugas mencatat penggunaan air pelanggan layanan air bersih yang dikelola oleh Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS). /Foto: Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga menjadi penyumbang tertinggi inflasi Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) untuk periode Oktober 2023. 

Statistisi Ahli Madya Statistik Distribusi BPS Sumsel Intan Yudistri Pebrina mengatakan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga mengalami perubahan harga sebesar 1,81% dengan andil terhadap inflasi Sumsel sebesar 0,31 secara month to month (mtm). 

"Komoditas utama yang memberikan sumbangan terbesar dalam andil inflasi kelompok tersebut yakni tarif air minum PDAM yang mengalami perubahan harga secara mtm sebesar 14,2% dengan andil 0,294," ujarnya, Rabu (1/11/2023). 

Adapun komoditas tertinggi lainnya yang menyumbangkan inflasi secara mtm diantaranya cabai merah dengan andil 0,065, beras dengan andil 0,051, daging ayam ras sebesar yang memiliki andil 0,028 dan bensin dengan andil 0,026. 

Sementara itu, Intan menyebutkan berdasarkan gabungan dua kota IHK (Palembang dan Lubuklinggau), Sumsel secara mtm pada bulan Oktober 2023 mengalami inflasi sebesar 0,50% atau lebih tinggi dibanding September 2023 yang sebesar 0,37%

Kondisi itu juga diikuti dengan tingkat inflasi secara year on year (YoY) yang tercatat sebesar 2,90% atau lebih tinggi dari inflasi nasional 2,56%. 

 "Secara yoy andil terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 1,95 dan perubahan harga sebesar 6,45%," sambungnya. 

Dominasi kelompok makanan, minuman dan tembakau itu, imbuh Intan, terbesar disumbangkan oleh komoditas beras yang mengalami perubahan harga 20,2% dan memberikan andil terhadap inflasi yoy Sumsel sebesar 0,79%. 

Kendati demikian, secara yoy terdapat kelompok yang mengalami deflasi sehingga menekan laju inflasi. Kelompok tersebut yakni transportasi yang mengalami deflasi sebesar -0,49% dengan andil -0,06. 

Intan menerangkan terdapat beberapa catatan peristiwa pada bulan Oktober 2023 yang berpengaruh terhadap terjadinya inflasi di Sumsel. Beberapa diantaranya yaitu perubahan tarif PDAM yang berdasarkan pada Keputusan Walikota Palembang Nomor 303/KPTS/V/2023. 

"Tarif air minum PDAM Tirta Musi Palembang untuk kelompok pelanggan I, II, III, dan IV mengalami perubahan dan mulai diterapkan untuk tagihan rekening yang terbit pada Bulan Oktober 2023," jelasnya. 

Kemudian untuk peristiwa lainnya yaitu kenaikan harga cabai akibat penurunan produksi, penyesuaian harga BBM serta melonjaknya harga emas dunia yang salah satunya disebabkan oleh konflik Hamas Palestina dan Israel yang semakin memanas. (K64)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper