Bisnis.com, BATAM — Sebanyak 3 KK dari Sembulang sudah bersedia pindah ke hunian sementara, Senin (25/9/2023) lalu. Sementara jumlah warga yang bersedia mendaftar untuk relokasi terus bertambah.
"Data dari tim, yang sudah mendaftar hingga saat ini berjumlah 291 KK. Sedangkan yang sudah berkonsultasi sebanyak 491 KK," kata Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, Selasa (26/9/2023) di Gedung BP Batam.
Menurut Rudi, pergeseran warga yang terdampak pengembangan proyek Rempang Eco-City dilakukan tanpa ada paksaan ataupun intervensi dari pihak manapun.
"Begitu warga pindah, uang sewa dan biaya hidup untuk tiga bulan langsung diserahkan. Ini bentuk komitmen BP Batam. Alhamdulillah, sudah ada tiga KK yang pindah. Saya berharap, jumlah tersebut terus bertambah untuk ke depannya," katanya lagi.
Rudi juga mengungkapkan, pihaknya tak pernah memaksa warga untuk menempati hunian yang telah disediakan oleh BP Batam.
Dalam menentukan hunian sementara, warga diberikan hak penuh untuk memilih lokasi yang bakal ditempati. "Kita beri pilihan kepada masyarakat. Apakah mereka memilih hunian yang sudah kita siapkan atau memilih secara mandiri. Ambil uang boleh atau menerima hunian yang sudah disiapkan,” tambahnya.
Baca Juga
Tidak hanya itu, Rudi yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batam menjamin jika bantuan BP Batam tersebut akan terus diberikan hingga hunian baru selesai.
Warga Pasir Panjang, Rantau dan istrinya, Sarina telah bersedia dipindahkan ke hunian sementara. BP Batam langsung menyerahkan uang senilai Rp10,8 juta, dengan rincian uang sewa selama 3 bulan sebesar Rp3,6 juta, dan uang makan untuk 2 orang selama 3 bulan sebesar Rp7,2 juta.
"Kami pindah secara sukarela tanpa paksaan. Saya dan istri berharap bisa lebih baik ke depannya. Sedangkan lokasi hunian sementara, kami akan cari sendiri," pungkasnya.(K65)