Bisnis.com, PEKANBARU -- Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan telah menetapkan target program peremajaan sawit rakyat (PSR) atau replanting kebun kelapa sawit di Riau tahun ini mencapai 10.000 hektare (ha).
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah menyampaikan langkah kolaborasi antara pemerintah pusat dan provinsi Riau perlu terus dimaksimalkan dalam menjalankan program PSR.
"Program PSR ini bertujuan untuk mempertahankan luas lahan sawit dan meningkatkan produktivitasnya di Riau, yang merupakan salah satu provinsi utama dalam produksi kelapa sawit di Indonesia," ungkapnya, Senin (18/9/2023).
Dia mengakui meskipun Riau memiliki luas lahan sawit yang sangat besar, banyak kebun sawit yang usianya sudah memasuki 20-25 tahun. Karenanya, program PSR harus dilakukan secara merata di provinsi ini, karena kebun-kebun yang sudah tidak produktif harus segera diremajakan.
Andi menjelaskan pihaknya telah menetapkan target peremajaan sawit rakyat pada 2023. Target tersebut mencakup area seluas 20.000 hektare yang akan mendapatkan program PSR di Indonesia, dengan sekitar 10.000 hektare di antaranya berlokasi di Riau. Program ini dapat dijalankan melalui berbagai jalur, baik kemitraan dengan perusahaan, pemerintah, maupun swasta, maupun melalui jalur dinas.
Namun, masih ada beberapa kendala terkait dengan kebun yang berada dalam kawasan hutan. Kebun yang masuk ke dalam kawasan hutan menyulitkan pelaksanaan program PSR.
Baca Juga
"Perlu dilakukan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk memastikan bahwa kebun-kebun sawit rakyat yang sudah berusia 25 tahun dan berada dalam kawasan hutan dapat memperoleh program PSR," ujarnya.
Andi mengatakan jika kebun-kebun tersebut masih masuk dalam kawasan hutan dan belum memenuhi persyaratan, pihaknya tidak dapat memberikan pendanaan.
Diharapkan, adanya koordinasi antara Dinas Perkebunan provinsi Riau dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau dengan pemerintah pusat menjadi hal penting untuk memastikan keberhasilan program PSR ini.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Riau menyatakan program PSR untuk kabupaten/kota se-Provinsi Riau pada tahun ini ditargetkan seluas 10.550 hektare. Saat ini, PSR di Riau realisasinya sudah mencapai 4.150 ha atau sekitar 40 persen dan masih terus berproses.
Gubernur Riau Syamsuar menghadiri acara tasyakuran Koperasi Unit Desa (KUD) Karya Sawitri paket D yang berlangsung di Desa Kencana, Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir. Acara ini merupakan bagian dari program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang telah menghasilkan panen perdana, dan membawa kebahagiaan bagi para petani.
"Alhamdulillah kami dapat berkumpul hari ini untuk melakukan panen perdana. Kami harapkan buahnya bisa lebih besar dan lebih produktif sehingga nanti bisa mensejahterakan masyarakat. Riau tahun ini memang oleh pemerintah ditargetkan 10.000 hektare PSR, dan sekarang sudah mencapai 4.150 hektare. Untuk saat ini, kemajuan PSR Kabupaten Rokan Hilir ini cukup tinggi di Riau," ungkapnya.
Dia merincikan untuk 2023, Kabupaten Rohil menargetkan PSR seluas 500 ha, tetapi saat ini sudah mencapai 578 ha, atau sudah melewati target awal.